Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Viral di Instagram, Video Mahasiswa yang Berdemo Temukan Tisu Magic di Laci Meja Anggota DPRD

Beredar di media sosial, penemuan tisu magic saat mahasiswa yang berdemo menolak RKUHP dan UU KPK memasuki ruangan di Gedung DPRD.

Penulis: Fachri Sakti Nugroho | Editor: Fachri Sakti Nugroho
INSTAGRAM
Tangkapan layar video penemuan tisu magic diduga di kantor DPRD Sumbar. 

TRIBUNSOLO.COM - Beredar di media sosial, penemuan alat bantu hubungan seksual berupa tisu magic saat mahasiswa yang berdemo menolak RKUHP dan UU KPK memasuki ruangan di Gedung DPRD.

Kebenaran mengenai video tersebut belum bisa terkonfirmasi.

Namun dalam unggahan video tersebut terdapat keterangan yang menyebutkan video diambil pada hari Rabu (25/9/2019) di Padang, Sumatera Barat.

Versi Kamrat dan ABM, 23 Mahasiswa Alami Luka Saat Demo di DPRD Surakarta

Dalam video tersebut ditemukan beberapa tisu magic.

Beberapa bahkan sudah dirobek bungkusnya alias sudah dibuka.

Di awal video, terdengar riuh suara hiruk pikuk dari massa yang menguasai ruangan.

Mereka berteriak-teriak menyerukan umpatan dan kekecewaannya kepada para anggota dewan yang terhormat.

Selain itu, mereka juga membongkar salah satu meja yang diduga milik anggota dewan.

Dalam laci meja tersebut terdapat seperangkat komputer, beberapa bungkus tisu magic, kartu ATM, kartu identitas hingga STNK kendaraan.

Mahasiswa juga mengarahkan benda-benda temuannya ke arah kamera yang mereka bawa.

Banyak netizen yang memberikan komentar miring atas video tersebut.

@andi_mz. "lah kan mensosialisasikan penggunaan alat kontrasepsi."

@lhaikitama, "Anggota dewan otak selangk*ngan."

@m.johari7, "Sakarang gw paham kenapa anggota dewan takut gedungnya diduduki massa."

@jauharihsan1, "selangk*ngan sendiri gak bisa diurus kenapa ingin urus selangk*ngan rakyat? Bapak sehat?"

@yarigturkiii, "Hahaha lemah tisu magic."

Hingga berita ini ditayangkan, belum ada konfirmasi dari pihak terkait mengenai kebenaran dari video tersebut.

Sementara itu, diketahui pada Rabu (25/9/2019) sejumlah aliansi mahasiswa menggelar aksi demo di Gedung DPRD Sumbar.

Demo yang digelar untuk menolak UU KPK dan membatalkan RUU KPUHP, RUU Pertanahan dan sejumlah RUU lainnya tersebut berakhir ricuh.

Simak! Ini akses jalan di Solo yang Rencana Akan Ditutup, Jelang Isu Demo Mahasiswa Hari Ini

Dikutip dari Kompas.com, massa mahasiswa membakar kursi anggota DPRD Sumbar.

Api segera dipadamkan dan petugas kepolisian menghalau massa yang masuk ke dalam ruang sidang utama itu.

Ruang sidang utama tersebut sudah sangat berantakan.
Kaca meja pecah, kursi juga dirusak.

Sementara asap bekas kebakaran masih mengepul di ruangan sidang itu.

Home News Regional Demo Mahasiswa di Sumbar Ricuh, Massa Bakar Kursi dan Buku, Ruangan di DPRD Sumbar Hancur Berantakan Kompas.com - 25/09/2019, 16:26 WIB BAGIKAN: Komentar (3) Massa membakar kursi anggota DPRD Sumbar di dalam ruangan sidang utama, Rabu (25/9/2019)(KOMPAS.COM/PERDANA PUTRA)

Aparat kepolisian yang dipimpin Kapolresta Padang Kombes Yulmar Try Hermawan langsung menginstruksikan mahasiswa keluar dari ruangan di DPRD Sumbar.

"Mahasiswa semuanya keluar. Tidak ada lagi di dalam," kata Yulmar, Rabu.

Dari pantauan Kompas.com, bukan hanya ruangan sidang utama yang hancur berantakan, perpustakaan juga ikut dirusak.

Semua buku dilempar keluar, meja dan kursi patah.

Alat-alat elektronik, seperti televisi dan komputer, hancur berantakan.

Ruangan fraksi-fraksi juga hancur diamuk massa.

Hingga pukul 16.00 WIB, Rabu, mahasiswa masih bertahan di DPRD Sumbar.

Mereka membakar buku-buku dan sampah di depan gedung DPRD Sumbar.

Penyusup

Polisi menduga ada penyusup saat aksi demo mahasiswa yang berujung anarkistis di Gedung DPRD Sumbar.

Penyusup diduga memprovokasi sehingga mahasiswa berbuat anarkistis dengan melakukan perusakan gedung DPRD Sumbar.

"Diduga ada penyusup bukan dari mahasiswa," kata Kapolresta Padang Kombes Pol Yulmar Try Himawan, Rabu.

Berita Foto : Suasana Mencekam Kantor DPRD Solo Terkini, Isu Demo Lanjutan, Polisi Bawa Water Cannon

Mahasiswa Sumbar duduki ruang sidang utama DPRD Sumbar dan melakukan perusakan, Rabu (25/9/2019)(KOMPAS.COM/PERDANA PUTRA)

Yulmar mengatakan, aksi unjuk rasa awalnya berlangsung aman dan tertib.

Namun, gelombang massa terus berdatangan sehingga massa semakin banyak dan tidak terkendali lagi.

Untuk mengusut kejadian itu, polisi sudah mengambil semua rekaman kamera CCTV yang ada di DPRD Sumbar.

"Rekaman sudah kita ambil. Akan kita usut. Saat ini masih belum ada pendemo yang kita amankan," ujar dia.

DPRD Sumbar lapor polisi

Buntut dari unjuk rasa anarkistis yang dilakukan ribuan mahasiswa, pimpinan DPRD Sumbar melaporkan perusakan gedung dan penjarahan ke polisi, Rabu (25/9/2019).

Atas nama pimpinan, Wakil Ketua DPRD Sementara Irsyad Syafar secara resmi membuat laporan polisi ke Polda Sumbar, Rabu (25/9/2019) malam.

"Benar, kita telah membuat laporan ke polisi terkait dengan perusakan gedung dan penjarahan yang dilakukan demonstran saat demo kemarin," kata Irsyad Syafar yang dihubungi Kompas.com, Kamis (26/9/2019) pagi.

Polrestabes Makassar Minta Maaf Anggotanya Masuk Masjid Pakai Sepatu saat Kejar Mahasiswa yang Demo

Irsyad menyebutkan perusakan gedung yang menyebabkan hancurnya ruang perpustakaan, pemecahan kaca, perusakan kursi, meja, sound system, toilet, pencoretan dinding, serta alat elektronik seperti televisi dan komputer.

Sementara, demonstran juga melakukan penjarahan ke ruangan yang ada di DPRD sehingga menyebabkan hilangnya uang tunai, laptop, sepatu, serta surat penting lainnya.

Demonstran juga melakukan pembakaran sebuah kursi anggota DPRD Sumbar di dalam ruangan sidang utama, namun aksi itu untung segera dihalau aparat.

Demonstran berhasil dihalau dari ruangan sidang utama dan api dapat dipadamkan.

"Semua foto dan barang bukti sudah kita serahkan ke polisi," kata Irsyad.

Soal berapa kerugian yang dialami pihaknya, Irsyad mengaku masih dalam tahap penghitungan.

"Sedang kita hitung jumlahnya, termasuk uang tunai yang hilang di ruangan fraksi," kata Irsyad.

Selain itu, pihaknya juga telah menyerahkan rekaman CCTV yang ada di DPRD untuk mengusut pelaku yang melakukan perusakan dan penjarahan di DPRD.

"Atas nama DPRD Sumbar, mengutuk keras tindakan anarkis para demonstran yang melakukan perusakan dan penjarahan. Ini tidak benar lagi karena sudah melanggar hukum," kata Irsyad.

Siswa Sekolah Ikutan Demo, Iwan Fals: Sabar Ya Nak, Tenagamu Luar Biasa . .

Irsyad menyebutkan semua aspirasi mahasiswa telah dipenuhi DPRD.

Bahkan, tuntutan mereka untuk mendukung aspirasi sudah ditandatangani dan suratnya hari itu juga dikirim ke presiden dan DPR RI.

"Tuntutan mereka untuk berdialog dengan anggota dewan di dalam ruangan DPRD juga dipenuhi. Sebanyak 50 orang diperbolehkan karena ruangan tidak muat, namun mereka masuk semua dan melakukan perusakan serta penjarahan," ujarnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved