Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sukoharjo Terbaru

Pengamat Teroris Amir Mahmud Center, Nilai Serangan Wiranto Sebagai Teror Jelang Pelantikan Jokowi

Pengamat Teroris Amir Mahmud Center, Amir Mahmud menilai penyerangan Menko Polhukam Wiranto sebagai suatu permasalahan yang sangat kompleks.

Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Garudea Prabawati
Tangkapan layar Kompas.TV
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Wiranto usai diserang anggota kelompok JAD Bekasi menjalani perawatan intensif. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Pengamat Teroris sekaligus Direktur Amir Mahmud Center, Amir Mahmud menilai penyerangan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Wiranto sebagai suatu permasalahan yang sangat kompleks.

Amir menilai, Wiranto menjadi sasaran penusukan karena berkaitan dengan statementnya selama ini.

"Penusukan Wiranto itu sangat kompleks, berawal dari berbagai masalah yang kuat terkait dengan statementnya mengenai gerakan radikal."

"Jadi indikasi pelaku penusukan merupakan kelompok jaringan teroris itu sangat kuat sekali," katanya saat dihubungi TribunSolo.com, Jumat (11/10/2019).

Dia menilai, meski para pelaku merupakan pemain baru, namun jaringannya masih berhubungan dengan kelompok-kelompok teror yang ada selama ini.

Dengan kondisi sosial dan politik di Indonesia saat ini, dia mengaku sudah memprediksi akan adanya gerakan-gerakan radikal yang terjadi.

Pengusaha Henry Indraguna Deklarasi Maju Independen dalam Pilkada Solo 2020

Pimpinan MPR akan Silaturhami ke Prabowo, Megawati hingga SBY

Curhat Eks Napiter Bom Bunuh Diri di Mapolres Solo, Akui dapat Pencerahan di Bui dan Kembali ke NKRI

Dia mengaitkannya dengan fenomena jelang pelantikan Joko Widodo menjadi Presiden Republik Indonesia periode 2019 - 2024, dengan aksi pergerakan massa di Indonesia.

"Ini sudah terbaca, situasi politiknya Jokowi mau dilantik, lalu disisi lain ada banyak aksi gerakan massa," imbuhnya.

Dalam aksi pergerakan massa yang dilakukan mahasiswa itu, tidak menutup kemungkinan ada tunggangan aksi yang mengarah pada pelantikan Jokowi.

"Aksinya dilakukan oleh kaum akademisi, namun semakin kesini mereka minta Jokowi turun," katanya.

Hal ini membuat kelompok-kelompok tertentu membuat gerakan sendiri, seperti menyebar teror untuk menggoyahkan kestabilan keamanan negara.

Seperti halnya aksi penusukan terhadap Wiranto di Banten kemarin.

Dia menghimbau agar masyarakat tetap dingin, dan bersama-sama menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

"Kita harus bisa menghargai hasil keputusan politik kemarin."

"Jangan terprovokasi dengan politik praktis yang dilontarkan elit politik, untuk memecah persatuan dan kesatuan bangsa," pungkasnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved