Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Balita Lukai Alat Vital Teman

Insiden Mainan Khitan Anak TK Sangkrah Solo Berakhir Damai, Orang Tua Pelaku Diminta Bantu Pemulihan

Seorang balita di TK Aisyiyah 10 Sangkrah, Solo, mengalami luka pada alat vitalnya setelah bermain prakarya bersama temannya.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Putradi Pamungkas
TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin
BOCAH TERLUKA - Suasana di TK Aisyiyah 10 Sangkrah. Seorang balita di TK Aisyiyah 10 Sangkrah, Solo, mengalami luka pada alat vitalnya setelah bermain prakarya bersama temannya, belum lama ini. Diduga, insiden tersebut terjadi karena anak-anak tersebut bermain seolah-olah sedang melakukan khitan, tanpa memahami risiko dan konsekuensinya. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Seorang balita di TK Aisyiyah 10 Sangkrah, Solo, mengalami luka pada alat vitalnya setelah bermain prakarya bersama temannya.

Diduga, insiden tersebut terjadi karena anak-anak tersebut bermain seolah-olah sedang melakukan khitan, tanpa memahami risiko dan konsekuensinya.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Solo, Dwi Ariyatno, menyampaikan bahwa orang tua korban dan pelaku telah sepakat untuk menyelesaikan masalah secara kekeluargaan.

Sebelumnya, pihak korban sempat melaporkan kejadian ini melalui akun Instagram Wakil Wali Kota Solo, Astrid Widayani.

“Ya awalnya kelihatannya orang tua korban itu sempat melapor ke beberapa instansi, termasuk laporan ke Bu Wakil. Cuma setelah ini kemarin sudah diketemukan lewat sekolah dimediasi, termasuk didampingi oleh Dinas tadi kelihatannya menempuh jalan kekeluargaan karena paham bahwa ini kejadian anak dengan anak,” ujar Dwi, Senin (15/9/2025).

Dwi menekankan pentingnya peran orang tua dalam memberikan pemahaman kepada anak-anak mengenai tindakan yang berisiko membahayakan orang lain.

“Yang perlu dipahamkan tadi tanggung jawab anak yang menjadi pelaku itu harus tahu harus memahamkan anaknya supaya tidak akan terulang kejadian serupa ke depannya. Apa yang diperbuat oleh anak itu kan jadi tanggung jawab orang tua,” jelasnya.

Sebagai bentuk empati, Dwi juga meminta agar orang tua pelaku turut membantu proses pemulihan korban dan menanggung kerugian yang ditimbulkan.

“Kondisi saat ini ya mestinya satu ya berempati pada korban kalau bisa membantu upaya menolong terkait dengan pemulihannya. Yang kedua memberikan pemahaman kepada anaknya supaya tidak melakukan perbuatan yang kemungkinan beresiko mencelakai atau merugikan orang lain gitu. Nah itu kan konsep orang tua yang punya tanggung jawab untuk itu,” tambahnya.

Ia juga menyoroti perlunya pendampingan intens terhadap pelaku, mengingat usia anak yang belum cukup untuk memahami konsep-konsep tertentu.

“Pelaku ini juga harusnya dipahamkan, nanti keluarganya harus punya tanggung jawab juga untuk memahamkan kepada anak ini. Supaya apa pemikiran-pemikiran yang mungkin melebihi usianya atau melebihi masanya itu ya harusnya didampingi. Jadi hal yang terkait yang konsep khitan seperti apa nih segala macam itu kan asumsi saya belum sampai waktunya untuk dia kenal,” tuturnya.

Baca juga: Fakta Balita di Solo Lukai Alat Vital Teman, TK Aisyiyah 10 Sangkrah Dievaluasi

Seorang balita di TK Aisyiyah 10 Sangkrah, Solo melukai alat vital temannya dengan gunting.

Kejadian ini disebut tak ada unsur kesengajaan. 

Ini dijelaskan Kepala Dinas Pendidikan Kota Solo, Dwi Ariyatno.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved