Pilkada Sukoharjo 2020
Inilah Alasan Joko Paloma Siap Maju Pilkada Sukoharjo 2020 yang Akan Tantang Calon dari PDIP
Joko Paloma menjadi perbicangan karena muncul ke permukaan dalam rangka siap 'bertarung' dalam Pilkada Sukoharjo 2020.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Joko Santoso atau yang akrab sapa dengan panggilan Joko Paloma menjadi perbicangan karena muncul ke permukaan dalam rangka siap 'bertarung' dalam Pilkada Sukoharjo 2020.
Maklum, Joko Paloma menjadi satu-satunya sosok yang berani menantang 'partai penguasa' di Kota Makmur yakni PDI Perjuangan.
Kader Partai Gerindra itu mengaku ingin mendapat ruang gerak yang lebih luas demi membangun, mengembangkan, dan mengubah mindset masyarakat dari konsumtif menjadi produktif.
"Ruang geraknya di legislatif itu terbatas, saya ingin membangun dan mengembangkan kurang leluasa," katanya kepada TribunSolo.com, Minggu (13/10/2019).
"Sementara di eksekutif, ruang geraknya lebih luas, dan saya ingin menjadi memotifasi, menginspirasi hingga menggerakan masyarakat Sukoharjo ke arah yang lebih baik," aku dia menegaskan.
Berlatar belakang sebagai pengusaha atau pemilik perusahan PT Paloma dan mentor entrepreneur, dia mengaku mempunyai kapasitas mempuni guna membangun potensi-potensi yang di Sukoharjo.
Baik dari sektor pariwisata, ekonomi, pertanian, kesenian, maupun olahraga.
"Potensi di Sukoharjo itu luar biasa," paparnya.
• Baru Sebulan Dilantik, Anggota DPRD di Sukoharjo Rela Tinggalkan Kursi Empuknya Demi Pilkada 2022
• Pilkada Sukoharjo 2020, Anggaran Bawaslu Sukoharjo Kembali Dipangkas Jadi Rp 7,5 Miliar
"Harus banyak di masyarakat, banyak mengembangkan potensi baik dari segi SDM maupun SDA, tidak hanya membangun fisiknya saja, tapi psikis juga," imbuh dia.
Dia mengaku telah menerapkan beberapa strategi dan pendekatan-pendekatan kewirausahaan dan kemandirian, agar masyarakat bisa terus berinovasi sendiri.
Termasuk lanjut dia, menciptakan dan mengembangkan peluang usaha mandiri, agar masyarakat tidak hanya menjadi anak buah seperti menjadi pegawai atau pun Aparatur Sipil Negara (ASN).
"Fungsi jadi pimpinan daerah selain fungsi administror juga kreator, menciptakan lapangan kerja dan peluang usaha," terang dia.
"Serta menjadi inovator untuk masyarakat ke arah yang lebih baik lagi," imbuhnya.
• Ini Janji Kampanye Calon Jago PDIP di Pilkada Sukoharjo 2020, Etik Suryani dan Agus Santosa
• Didik Rudiyanto Siapkan Jalur Independen untuk Maju Pilkada Sukoharjo 2020, Siapa Wakilnya?
Dia menambahkan, contoh sederhana dalam pengembangab kota yakni dengan pembangunan lokasi wisata.
Tempat wisata menurut dia dinilai mampu menggerakan roda ekonomi suatu wilayah termasuk subtansi yang ada di dalamnya.
"Pariwisata itu memiliki multiplayer effect, bisa menyerap banyak tenaga kerja dan menampung para wirausaha," ungkap dia.
"Pariwisata dapat menjadi ikon suatu daerah, meningkatkan PAD, dan kesejahteraan masyarakat," ujar dia menekankan. (*)