Kisah Sekte Sesat yang Terobsesi Hari Kiamat, Satu Anggota Kabur dengan Tubuh Kotor dan Kebingungan

Perkumpulan tersebut terdiri dari pria 58 tahun serta beberapa orang dewasa muda berusia 18 hingga 25 tahun tinggal di sebuah pertanian di Drenthe.

Editor: Garudea Prabawati
EPA via BBC
Rumah di sebuah area pertanian di Belanda 

TRIBUNSOLO.COM - Sebuah perkumpulan di Belanda terungkap memiliki kehidupan yang tak lazim, di mana mereka bertahun-tahun mengisolasi diri tinggal di bawah tanah.

Dilansir TribunSolo.com dari Intisari-Online.com, keberadaan perkumpulan tersebut terungkap setelah salah satu anggota keluarganya melarikan diri.

Perkumpulan tersebut terdiri dari pria 58 tahun serta beberapa orang dewasa muda berusia 18 hingga 25 tahun tinggal di sebuah pertanian di Drenthe.

Kehidupan mereka terungkap setelah anak laki-laki tertua memesan bir di sebuah bar di desa Ruinerworld yang dekat dengan tempat tinggalnya.

Anak laki-laki tersebut bernama Jan Zon van Dorsten dalam keadaan kotor, kebingungan, dan rambut yang tak tercukur bertahun-tahun akhirnya menumpahkan rahasia besar.

Raisa Mendongeng untuk Zalina Raine Wyllie, Caranya Bercerita ke Anak pun Tuai Perhatian

Pemblokiran Ponsel BM Lewat IMEI Resmi Berlaku April 2020, Begini Cara Cek IMEI Ponsel

Berjalan ke bar, dia berkata bahwa dirinya telah terjebak dalam Kultus Hari Akhir selama 9 tahun.

Berkat laporan Jan, kini seorang pria yang diketahui bernama Josef B (58) telah diamankan kepolisian.

Tetapi, Wali Kota Roger de Groot mengatakan bahwa pria yang ditangkap itu bukanlah ayah kandung dari Jan dan saudara-saudaranya.

Tetangga di kawasan desa terpencil itu, Drenthe, Belanda, kemudian buka suara untuk pertama kalinya setelah keluarga itu ditemukan.

"Mungkin saja bila dikurung di sini, tempat ini tidak nampak dan sangat terpencil, di tengah ladang," ujar Roelie Van Dijk yang tinggal di dekat lokasi tersebut, seperti dikutip dari Mirror.

"Dapat dilihat itu bisa terjadi di mana saja. Tidak hanya di kota besar tetapi juga di pedesaan. Dan mungkin di pedesaan kau bisa sembunyi tanpa pernah ketahuan," lanjutnya.

Menurut keterangan Van Dijk, ia dan suaminya kerap melihat seorang pria yang wira-wiri masuk ke kawasan rumah itu.

Selama bertahun-tahun, pria itu nampak melakukan pekerjaan konstruksi.

Rumah di sebuah area pertanian di Belanda
Rumah di sebuah area pertanian di Belanda (EPA via BBC)

Namun, ia tak pernah membuka gerbang rumahnya dan bersosialisasi dengan warga lainnya.

Suaminya, Sjon pernah sekali mengajak pria itu mengobrol dengan basa-basi menanyakan tentang renovasi yang sedang ia garap, tetapi pria itu malah berteriak "tidak" dan pergi.

Jan dan saudara-saudaranya dilaporkan dikurung di kamar darurat di rumah yang terletak di tengah perkebunan.

Ya, penemuan mengajutkan ini mengungkap eksistensi barisan panjang sekte berbahaya yang terlibat dalam pernikahan anak dan pembunuhan.

Diketahui sebelumnya, sekte serupa pernah ada di tengah belantara Kanada, mereka awalnya percaya bahwa dunia akan berakhir pada 1979.

The Sun
Alat tajam digunakan untuk menghuku anggota yang coba melarikan diri dalam sebuah sekte serupa di Kanada
The Sun. Alat tajam digunakan untuk menghuku anggota yang coba melarikan diri dalam sebuah sekte serupa di Kanada ()

Seorang ekstrimis agama kemudian komune di Burnt River, Ohio, sebelum pindah ke lereng gunung yang disebutnya Gunung Abadi.

Kultus-kultus kiamat terobsesi dengan ide kiamat - dan biasanya dipimpin oleh para pemimpin psikopat yang yakin akan nasib mesianis mereka sendiri.

Ian Haworth, dari pusat informasi kultus, menjelaskan keyakinan akan Hari Kiamat dapat digunakan untuk menciptakan mentalitas 'kita melawan dunia'.

"Di situlah semua aliran pemujaan sama," katanya.

“Itu selalu kita melawan dunia, dan jika kamu meninggalkan grup ini kamu akan diliputi oleh negativitas, diambil alih oleh Iblis atau bahasa apa pun yang digunakan kelompok itu.

"Para pemimpin sekte sedang memprogram orang untuk takut, teralienasi dan mereka memang memiliki kontrol penuh."

Beberapa pemimpin akan menggunakan Kiamat sebagai dasar kultus mereka sejak awal.

Sementara pemimpin lainn akan mengembangkannya pada tahap selanjutnya.

Larangan Konvoi saat Pelantikan Presiden Terpilih Jokowi, Polresta Solo: Jaga Solo Tetap Kondusif

Yakni untuk membenarkan tindakan 'permainan akhir' ekstrem seperti pembunuhan atau bunuh diri.

Sementara itu, terkait kasus Jan Zon van Dorsten,  saat ditemukan penampilan Jan sungguh tidak terawat.

"Rambutnya panjang, jenggotnya tak beraturan, mengenakan pakaian lawas dan terlihat kebingungan," ujar Chris seperti dikutip dari The Sun.

"Dia mengatakan bahwa ia tak pernah pergi ke tukang cukur dan ke sekolah selama sembilan tahun," tambahnya.

Jan mengaku dia adalah anak tertua dan ingin mengakhiri hidupnya yang menyedihkan itu.

Diketahui, ibu mereka telah meninggal sebelum polisi datang untuk menggeledah rumah tersebut.

(Intisari-Online.com/Muflika Nur Fuaddah)

Sumber: Intisari
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved