Laga Derby Mataram
Akan ke Jogja Ratusan Pasoepati Kena Sweeping di Klaten, Polisi Minta Suporter Persis Pulang ke Solo
Polres Klaten membenarkan ada sweeping terhadap suporter Pasoepati jelang laga Derby Mataram, PSIM Jogja vs Persis Solo, Senin (21/10/2019).
Penulis: Eka Fitriani | Editor: Asep Abdullah Rowi
Dari informasi yang dihimpun TribunSolo.com, sweeping dilakukan polisi agar para suporter dari Solo tidak memaksakan kehendak menyaksikan klub bolanya di Jogja.
• Tiga Hari Buka Saweran, Ini Jumlah Uang yang Dikumpulkan Pasoepati untuk Pemain Persis Solo
• BREAKING NEWS : Persis Solo Bakal Hadapi PSIM di Jogja 21 Oktober 2019, Panpel Tak Jual Tiket Online
Mengingat selama ini rivalitas Derby Mataram cukup menegangkan dan berakhir ricuh, terakhir pada Agustus 2019 kemarin.
Bahkan banyak video beredar supoter harus berbalik arah kembali ke Solo karena tidak diperkenankan ke Jogja via Klaten.
Dilihat dalam video tersebut, ada ratusan orang yang tidak bisa masuk ke Klaten.
Pasalnya pihak kepolisian meminta mereka untuk kembali ke Solo.
Namun Presiden DPP Pasoepati, Aulia Haryo Suryo mengaku ia tidak tahu menahu soal razia yang diterima Pasoepati.
"Tidak tahu," kata Rio kepada TribunSolo.com saat dikonfirmasi.
"Tidak di lokasi saya," imbuhnya menekankan.
Sebelumnya, DPP Pasoepati telah menyatakan tidak akan mengadakan dan memberangkatkan tour laga Liga 2 dalam pertandingan pamungkas PSIM vs Persis Solo di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta.
Rio mengatakan, pernyataan itu berdasarkan beberapa pertimbangan yang diterima DPP Pasoepati, yakni surat dari manajemen PSIM, surat Polda D.I.Yogyakarta kepada PT LIB, dan himbauan dari Polresta Solo.
"Kami nyatakan tidak memberangkatkan tour untuk menyaksikan pertandingan PSIM vs Persis Solo di Stadion Mandala Krida," tegas Rio.
"Bila masih ada yang nekat berangkat bukan tanggung jawab DPP Pasoepati," tambahnya menekankan. (*)