Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Aktivitas Gunung Merapi

Terpantau dari Boyolali, Merapi Enam Kali Luncurkan Lava, Lontaran Material Panas Terlihat Jelas

Dalam rentang enam jam, Minggu (14/9/2025), tercatat enam kali guguran lava meluncur ke arah barat daya menuju hulu Kali Bebeng dan Kali Krasak.

Istimewa
GUGURAN LAVA MERAPI - Penampakan gunung Merapi saat terjadi guguran lava, Minggu (14/9/2025). Dalam rentang enam jam,tercatat enam kali guguran lava meluncur ke arah barat daya menuju hulu Kali Bebeng dan Kali Krasak. Hingga kini status Merapi masih berada di Level 3 (Siaga). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo 

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Gunung Merapi kembali menunjukkan aktivitas tinggi.

Dalam rentang enam jam, Minggu (14/9/2025), tercatat enam kali guguran lava meluncur ke arah barat daya menuju hulu Kali Bebeng dan Kali Krasak.

Jarak Kali Bebeng dari pusat Kota Solo sekitar 33 kilometer, sedangkan Kali Krasak berjarak sekitar 34 kilometer dari pusat Kota Solo.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat, material yang dilontarkan mencapai jarak 1.800 meter dari puncak.

Fenomena ini terjadi pada periode pengamatan pukul 06.00–12.00 WIB.

Baca juga: 3 Rekomendasi Tempat Makan Dengan Pemandangan Indah di Boyolali, Bisa Sambil Lihat Gunung Merapi

Secara visual, Merapi tampak cerah berawan, sementara lontaran lava bisa terlihat jelas dari sejumlah lokasi.

Kepala BPPTKG, Agus Budi Santoso, memastikan status Merapi masih berada di Level 3 (Siaga).

“Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng sejauh maksimal 7 km. Sementara sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km,” ujar Agus Budi Santoso, dalam siaran tertulis.

Agus menegaskan, suplai magma masih berlangsung dan berpotensi memicu awan panas guguran.

Jika terjadi letusan eksplosif, lontaran material vulkanik bisa menjangkau radius 3 km dari puncak.

“Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi,” kata Agus Budi Santoso.

Warga pun diimbau tidak beraktivitas di daerah rawan, serta tetap waspada terhadap potensi lahar dan awan panas guguran terutama saat hujan turun di sekitar gunung.

Apa itu Guguran Lava?

Guguran lava merupakan aliran material pijar berupa batuan dan lava yang runtuh dari kubah lava di puncak Gunung Merapi.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved