4 Falsafah Perang yang Disebut Prabowo dalam Sidang DPR, Salah Satunya Jadi Tag Line Film John Wick
4 Falsafah Perang yang Disebut Prabowo dalam Sidang DPR, Salah Satunya dari Pakar Perang Romawi Kuno
Penulis: ytz | Editor: Aji Bramastra
Dalam rangka menjaga kedaulatan itu, Menhan menjelaskan tentang konsep Pertahan Rakyat Semesta.
"Konsep pertahanan rakyat semesta, consept of total people war. Itu adalah doktrin Indonesia selama ini," ujar Prabowo.
Prabowo mengatakan dalam konsep Pertahan Rakyat Semesta, komponen pertama adalah Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Komponen kedua yang tengah dibangun adalah komponen cadangan, kemudian yang ketiga adalah komponen pendukung yang disiapkan dari beragam sektor (petani, nelatan, swasta, ormas, dll).
Menurut Prabowo, pulau-pulau besar di Indonesia harus disiapkan memiliki kemampuan bertahan secara mandiri.
Ini karena pemahaman bahwa hampir semua peperangan terjadi akibat perebutan sumber daya ekonomi.
Peperangan terkait ideologi pun berujung pada upaya merebut sumber daya ekonomi.
Soal kebijakan luar negeri bebas aktif, Prabowo telah berkoordinasi dengan Menteri Luar Negeri.
"Kita ingin bersahabat dengan semua pihak. Saya sendiri menganut filosof seribu kawan terlalu sedikit, satu lawan terlalu banyak," kata Prabowo.
Selanjutnya Prabowo menyampaikan bahwa pertahanan agar jangan dianggap sebagai biaya, namun sebagai investasi.
"Yang mendorong pemikiran kami adalah dua filosofi kuno yang selalu saya gunakan sebagai pegangan dan sebagai pelajaran di mana-mana dan saya anjurkan dari elite bangsa pelajaran dari Thucydides," kata Prabowo.
Prabowo mengutip pepatah terkenal Thucydides yaitu The strong will do what they can and the weak will suffer what they must.
Pepatah tersebut, menurut Prabowo mengandung arti yang terkuat akan berbuat apa yang dia mampu perbuat dan yang lemah akan menderita.
"Kita tak boleh membuat Indonesia lemah. Dengan biaya berapapun kita harus membuat Indonesia kuat, jika tidak akan diinjak-injak bangsa lain," kata Prabowo.
Pelajaran kedua menurut Prabowo berasal dari Vegetius Renatus. "Si vis Pacem Para Bellum. Jika kau menghendaki damai bersiaplah untuk perang," kata Prabowo.
Menurut Prabowo perdamaian dibutuhkan untuk mewujudkan stabilitas dan pertumbuhan ekonomi.
Rapat yang dipimpin Ketua Komisi I Meutya Viada Hafid (Partai Golkar) itu sempat diawali hujan interupsi terkait keputusan soal tema pembahasan anggaran.
Anggota Komisi I dari PDIP, Efendi Simbolon mengawali interupsi meminta soal anggaran yang sudah ditampilkan dalam paparan di buku agar disampaikan terbuka.
Sementara sejumlah anggota lain berpandangan berbeda. (*)