Proyek Tol Solo Jogja
Soal Perkembangan Tol Solo-Jogja 2020, Camat Kebonarum Beberkan Tak Pernah Diberi Tahu
Pemkab Klaten menyebut ada 9 kecamatan yang bakal terdampak proyek Tol Solo-Jogja, tetapi Camat Kebonarum Sutopo mengaku tidak mengetahui perkembangan
Penulis: Eka Fitriani | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Eka Fitriani
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Pemkab Klaten menyebut ada sebanyak 9 kecamatan yang bakal terdampak proyek Tol Solo-Jogja.
Selain di Kecamatan Polanharjo, Delanggu, Ceper, Ngawen, Karanganom, Karangnongko, Jogonalan, Manisrenggo, ada wilayah Kebonarum.
Namun, hingga kini banyak camat diketahui belum mengetahui setiap perkembangan proyek yang bakal dimulai 2020 itu.
"Dulu 9 camat saat diundang ke provinsi untuk rapat, kami hanya diberi gambaran kemungkinan jalan lalu kami usul," kata Camat Kebonarum, Sutopo kepada TribunSolo.com, Kamis (14/11/2019).
Setelah rapat berlalu tersebut, hingga kini pihaknya dan 8 camat lainnya belum pernah diberi informasi apapun.
• Di Kecamatan Kebonarum Klaten, Disebut Hanya Ada Dua Desa Terdampak Proyek Tol Solo-Jogja
• 4 Fakta Jelang Proyek Tol Solo-Jogja, Tunggu Penlok, Amankan Sumber Air & Situs hingga Angkat UMKM
• Warga 9 Kecamatan di Klaten Terdampak Proyek Tol Solo-Jogja, Begini Pesan Pengamat untuk Pemerintah
"Saya hanya tahu bahwa dua desa yakni Desa Ngrundul dan Desa Malangjiwan akan terdampak," katanya.
"Tetapi setiap kali ada dari provinsi survei lokasi ke lapangan kami juga tidak diberitahu," ujarnya.
Sutopo membeberkan bahwa para camat sangat menunggu perkembangan terkait proyek Tol Solo Jogja.
"Kita hanya menunggu hasil dari rapat dari provinsi terkait penetapan lokasi (penlok) itu, sehingga bisa lebih jelas " ujarnya.
Oleh karena itu, saat ini ada beberapa warga yang datang ke kecamatan untuk menanyakan dirinya tidak bisa memberikan kepastian.
"Ya kalau saya jujur saja, belum ada informasi apapun," ujarnya. (*)