Proyek Tol Solo Jogja
Warga 9 Kecamatan di Klaten Terdampak Proyek Tol Solo-Jogja, Begini Pesan Pengamat untuk Pemerintah
Pemerintah diminta menjamin warga yang bakal terkena proyek jalan Tol Solo-Jogja untuk benar-benar memperhatikan kesejahteraannya.
Penulis: Eka Fitriani | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Eka Fitriani
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Pemerintah diminta menjamin warga yang bakal terkena proyek jalan Tol Solo-Jogja untuk benar-benar memperhatikan kesejahteraannya.
Pakar Ekonomi Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Solo, Mulyanto mengatakan ada kecenderungan korban yang terkena gusuran tidak memiliki kehidupan yang lebih baik setelah usai digusur.
Terlebih khususnya di Kabupten Klaten, ada sekitar 45 desa dengan 9 kecamatan yang bakal terdampak Tol Solo-Jogja.
"Saya lihat korban gusuran tidak lebih baik kehidupannya dibanding sekarang," katanya kepada TribunSolo.com, Selasa (12/11/2019).
"Baik dengan peran pemerintah atau tidak," katanya.
Mantan Kepala Pusat Informasi dan Pembangunan Wilayah (PIPW) LPPM UNS itu menjelaskan, saat penggusuran para korban biasanya diklaim berpindah ke tempat yang lebih baik.
"Tapi tempat yang lebih baik apa? Bukan bangunan yang lebih bagus, tapi lokasi, tempat kerja, apakah sesuai kebutuhan," jelasnya.
• Jalan Tol Solo-Jogja Dipastikan Tak Gilas Umbul dan Situs Bersejarah, Ini Penjelasan Pemkab Klaten
• Update Proyek Tol Solo-Jogja Melewati Puluhan Desa, Pemkab Klaten Sebut Tunggu Penetapan Lokasi
"Dan rumah yang digusur tersebut apakah harganya sudah cukup juga," ujarnya menekankan.
Apalagi lanjut Mulyanto, yang menjadi permasalahan dari korban penggusuran adalah banyak yang belum memikirkan mengenai tempat tinggal selanjutnya, termasuk berpengaruh terhadap akomodasi.
"Tapi itu tergantung mata pencariannya apa dulu," tuturnya.
"Kalau mata pencariannya memang di tempat itu bukan tidak mungkin dia akan kehilangan mata pencarian," ungkap dia.
Maka dia berpesan agar pemerintah lebih jeli dalam menangani penggusuran terutama Tol Solo-Jogja yang akan segera dibangun.
"Ya agar warga yang tergusur tetap dapat melanjutkan hidup dengan mata pencarian yang sama," harap dia. (*)