Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pesilat Cilik PSHT Sragen Tewas

Curhat Pilu Ngatiyem, Ibu Pesilat Cilik PSHT yang Tewas Saat Latihan : Andai Pesan itu Bisa Diulang

Curhat Pilu Ngatiyem, Ibu Pesilat Cilik PSHT yang Tewas Saat Latihan : Andai MA Menurut Pesan Ibu. .

Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Aji Bramastra
TribunSolo.com/Adi Surya
Lingkungan kediaman pesilat cilik MA (13) yang tewas saat latihan bersama PSHT di Gemolong, Sragen, Selasa (26/11/2019). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Mata Ngatiyem (50) berkaca-kaca, saat ditemui TribunSolo.com di rumahnya.

Ngatiyem adalah ibu dari almarhum MA (13), pesilat cilik Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) di Geolong, Sragen, yang tewas saat latihan uji kekuatan perut.

Kronologi Pesilat Cilik PSHT asal Sragen Tewas saat Latihan, Tersungkur Setelah Kena Tendangan

Ia hampir menangis saat menceritakan anak bungsunya itu.

Yang membuat Ngatiyem bersedih, ia sebenarnya sempat berpesan agar MA tidak perlu belajar bela diri.

Menurutnya, selama seseorang tidak macam-macam dengan orang lain, orang tidak akan berbuat jahat kepadanya.

"Keinginan saya tidak perlu ikut yang semacam itu, kalau kamu tidak macam-macam sama orang, orang tidak akan berbuat jahat sama kamu," tutur Ngatiyem kepada TribunSolo.com, Selasa (26/11/2019).

Tapi, Ngatiyem tak kuasa melarang anak ragilnya.

Apalagi, MA mendapat dukungan dari kakak-kakaknya.

"Kakak-kakaknya bilang, biarkan saja, bu, sekarang anak sekolah perlu belajar bela diri biar bisa menjaga diri besok," kata Ngatiyem.

"Kalau sudah belajar itu, waktu bekerja nanti juga biar bisa menjaga dirinya sendiri," kata Ngatiyem, menirukan ucapan anak-anaknya.

MA kemudian bergabung dengan PSHT mulai September 2019.

Kakak kedua MA, Jafar Sodiq (23) mengatakan, dukungan yang diberikan saudara-saudaranya kepada MA bukan tanpa alasan.

Pesilat Cilik PSHT yang Tewas Uji Kekuatan Perut Dimakamkan di Makam Sasonoloyo Sragen

"Biasanya anak SMP, biasanya ada kan masih labil, sering ribut, kalau laki-laki biasa, buat jaga diri aja," kata Jafar.

"Daripada yang lain ikut PSHT, dia tidak ikut repot juga, yang lain ikut, yang lain bisa bela diri, dia tidak bisa, kalau ada masalah, dia tidak bisa apa-apa, buat jaga diri aja," tambahnya.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved