Pilkada Sukoharjo 2020
Jelang Pensiun, Pejabat Pemkab Sukoharjo yang Mengaku Berdarah PNI Marhaenisme Daftar Pilkada 2020
Sejumlah bakal calon bupati dan wakil bupati yang bertarung di Pilkada Sukoharjo 2020 bermunculan, terlebih saat DPD PDI-P Jateng membuka pendaftaran.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO -- Sejumlah bakal calon bupati dan wakil bupati yang bertarung dalam Pilkada Sukoharjo 2020 mulai bermunculan, terlebih saat DPD PDI-P Jateng membuka pintu pendaftaran beberapa hari lalu.
Satu di antaranya yakni Kepala Badan Perencana Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapelbangda) Sukoharjo, AA Bambang Haryanto.
Jelang masa pensiunnya, dia mendaftarkan diri sebagai bakal calon wakil bupati Sukoharjo melalui DPD PDI-P Jateng.
Bambang mengungkapkan keinginannya maju dalam kancah perpolitikan demi menjadikan Sukoharjo benar-benar menjadi daerah yang makmur.
"Saya jadi aparatur sipil neara (ASN) sudah 30 tahun, saya tahu mana saja yang harus dibenahi," katanya kepada TribunSolo.com, Minggu (15/12/2019).
"Dengan pengalaman saya, saya ingin Sukoharjo lebih makmur dan sejahtera, bukan hanya kata Makmur saja, tapi Makmur yang sebenarnya," aku dia menekankan.
Melihat kondisi Sukoharjo yang masih perlu banyak perbaikan, Bambang ingin melanjutkan pengabdiannya kepada masyarakat Sukoharjo dengan maju sebagai bakal calon wakil bupati.
• Mantan Rektor Ikut Daftar Panwascam untuk Bertugas di Pilkada Sukoharjo 2020, Siapakah Dia?
• Agus Santosa Nilai Sosok EA adalah Pasangan Ideal untuk Maju Pilkada Sukoharjo 2020
"Saya ingin membenahi Sukoharjo, bukan berarti yang sekarang jelek semua, namun ada beberapa hal yang perlu dibenahi," jelas dia.
"Meski begitu, saya cukup tahu diri mendaftar sebagai bacalon wakil bupati karena bukan dari bagian internal partai," terangnya.
Bersama enam tokoh lainnya, Bambang telah resmi mengembalikan formulir sebagai bukti keseriusan mendaftar sebagai bacalon wakil bupati dari PDI-P dengan datang ke kantor DPD PDI-P di Semarang, Jawa Tengah, Minggu (8/12/2019) kemarin.
Bambang beralasan kenapa memilih mendaftar melalui parpol berlogo banteng moncong putih dikarenakan ada keterkaitan sejarah keluarga khususnya mendiang bapaknya yang pernah menjadi anggota Partai Nasionalis Indonesia (PNI) sekira tahun 1955 silam.
"Kalau orang tua asli Sragen, tapi banyak berkecimpung di Kartasura, Sukoharjo sampai purna tugas," jelasnya.
• Yakin Daftar di DPD PDI-P Jateng, Wabup Purwadi Akui Setiap Hari Rajin Temui Warga di 2-3 Tempat
• Begini Reaksi Wabup Sukoharjo Purwadi Banjir Dukungan Warga & Kader di Antaranya Masuknya 870 WA
"Orang tua saya itu asli Partai Nasional Indonesia (PNI) Marhaenisme, ikut menumpas G30S PKI dengan Pak Sarwo Edi dari RPKAD sebelum menjadi Kopasandha dan terakhir Kopassus," terangnya.
Atas niatnya ini, Bambang pun tak mempermasalahkan jika dalam proses perjalanannya, DPP PDI-P tak memberikan rekomendasi kepadanya.
Siapapun nanti yang mendapat mandat berupa rekomendasi bacalon bupati dan wakil bupati, dia legowo dan siap mendukung.
"Keputusan DPP PDI-P itu kan yang diutamakan kader internal sebagai bacalon bupatinya."
"Walaupun sebagai wakil, saya (jika terpilih) akan mencoba ikut mewarnai dengan ilmu dan pengalaman yang saya dapatkan sehingga Sukoharjo lebih makmur dan sejahtera," pungkasnya. (*)