Kisah Romantis Pengantin Gelar Ijab Qobul saat Banjir, Naik Perahu Karet Hingga Listik Mati
Akibatnya hal ini sempat membuat calon pengantin di Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara ini was-was.
"Kan kita udah nyebar undangan, jadi (kalau diundur) malu," ujar Syifa sambil tertawa.
Kecemasan serupa juga sempat dirasakan ibunda Syifa bermana Samiih (40).
Terlebih ketika hujan kembali turun tadi malam. Undangan-undangan mereka juga menyangka bahwa pernikahan tersebut batal.
Akan tetapi acara harus tetap dilaksakan.
Untungnya hari ini cuaca cerah dan banjir tetap tidak menggenangi rumah mereka.
Listrik padam dan tak ada air bersih
Namun, kendala tak hanya berhenti di situ, listrik padam dan tidak adanya air bersih juga cukup menyulitkan mereka.
"Nyuci piring aja kagak ada air nya, mau bikin kue kagak ada air, pakai galon," ujar Samiih.
Meski gelap-gelapan dan segala keterbatasan, hari bahagia tentu harus berbahagia.
Sama sekali tak ada raut kemalangan atau kesedihan di wajah mereka.
Saat berbincang-bincang dengan tamu yang datang pun mereka tak henti-hentinya tertawa.
"Ya setidaknya hari ini bisa jadi cerita muat anak nanti," kata Ferry sambil tersenyum lepas.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Terkepung Banjir di Kelapa Gading, Pasangan Ini Tetap Langsungkan Pernikahan", .