Kisah Romantis Pengantin Gelar Ijab Qobul saat Banjir, Naik Perahu Karet Hingga Listik Mati
Akibatnya hal ini sempat membuat calon pengantin di Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara ini was-was.
TRIBUNSOLO.COM - Baru-baru ini banjir bandang tengah terjadi di beberapa daerah Banten, Jawa Barat dan Jakarta.
Akibatnya hal ini sempat membuat calon pengantin di Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara ini was-was.
• Viral Video Dramatis Penyelamatan Bayi Korban Banjir Pakai Baskom, Begini Kronologinya
Rencana pernikahan yang sudah jauh hari digelar terancam terganggu dengan banjir yang melanda ibu kota.
Beruntung, meski sejumlah wilayah tergenang air cukup dalam, rumah Syifa Fauziah (22) tidak terkena banjir.
Tepat pada Kamis (2/1/2020) Syifa dan pasangannya, Feri Eko Susanto akhirnya resmi mengikrarkan janji suci menjadi pasangan suami istri.
Di tengah banjir yang menggenangi kawasan Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara, pasangan tersebut melaksanakan pernikahan mereka.
Hanya saja, untuk bisa sampai ke rumah Syifa, memang harus melewati genangan air yang ketinggiannya berkisar antara 2--80 centimeter.
Berdasarkan pantauan Kompas.com di Jalan Inspeksi yang berada di pinggir Kali Anak Sunter, Pegangsaan Dua, banjir menggenang kawasan tersebut dari 20-80 sentimeter.
Untuk mengakses kediaman pasangan tersebut, warga harus menerjang banjir dengan berjalan kaki atau perahu karet yang disediakan Pemprov DKI Jakarta.
Dari pinggir jalan Gang Masjid menuju kediaman pasangan itu warga harus melewati banjir sejauh 100 meter.
Namun untungnya, air tidak sampai menggenangi rumah pasangan pengantin baru ini.
Hujan sangat lebat yang turun kemarin memang sempat membuat pasangan ini was-was rumah mereka ikut tergenang banjir.
"Pengennya sih terang, ya tapi namanya cuaca disyukuri aja," kata Feri kepada Kompas.com.

• Bikin Haru, Inilah Potret Hewan-hewan yang Ikut Terjebak Banjir Jakarta, Simak Video dan Fotonya
Tak bisa tunda pernikahan
Namun undangan yang sudah disebar, katering dan dekorasi yang sudah dipesan membuat mereka tak bisa menunda hari pernikahan.
"Kan kita udah nyebar undangan, jadi (kalau diundur) malu," ujar Syifa sambil tertawa.
Kecemasan serupa juga sempat dirasakan ibunda Syifa bermana Samiih (40).
Terlebih ketika hujan kembali turun tadi malam. Undangan-undangan mereka juga menyangka bahwa pernikahan tersebut batal.
Akan tetapi acara harus tetap dilaksakan.
Untungnya hari ini cuaca cerah dan banjir tetap tidak menggenangi rumah mereka.
Listrik padam dan tak ada air bersih
Namun, kendala tak hanya berhenti di situ, listrik padam dan tidak adanya air bersih juga cukup menyulitkan mereka.
"Nyuci piring aja kagak ada air nya, mau bikin kue kagak ada air, pakai galon," ujar Samiih.
Meski gelap-gelapan dan segala keterbatasan, hari bahagia tentu harus berbahagia.
Sama sekali tak ada raut kemalangan atau kesedihan di wajah mereka.
Saat berbincang-bincang dengan tamu yang datang pun mereka tak henti-hentinya tertawa.
"Ya setidaknya hari ini bisa jadi cerita muat anak nanti," kata Ferry sambil tersenyum lepas.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Terkepung Banjir di Kelapa Gading, Pasangan Ini Tetap Langsungkan Pernikahan", .