Proyek Jalur Lingkar Sukoharjo
Pakar Ekonomi UNS Sebut JLT Sukoharjo Bisa Pangkas Biaya Produksi & Jadi Peluang Usaha Bagi Warga
Rencana pembangunan Jalur Lingkar Timur (JLT) yang segera dibangun Pemkab Sukoharjo dinilai mampu meningkatkan efisiensi dalam dunia kerja.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO -- Rencana pembangunan Jalur Lingkar Timur (JLT) yang segera dibangun Pemkab Sukoharjo dinilai mampu meningkatkan efisiensi dalam dunia kerja.
JLT ini rencananya akan menghubungkuan empat Kecamatan, yakni Mojolaban, Polokarto, Bendosari dan Nguter.
Menurut Pakar Ekonomi dari Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Solo, Mulyanto, JLT mampu mengefektifkan distribusi barang bagi pelaku industri yang bisa berdampak pada pengurangan biaya distribusi.
"JLT ini kan bisa mendekatkan suatu produk ke pasar, sehingga pelaku industri bisa lebih menghemat biaya distribusi," katanya
kepada TribunSolo.com, Kamis (9/1/2020).
Lebih lanjut Mulyanto menuturkan, investor akan menghitungkan keuntungan dan pengeluaran mereka, sehingga jika pengeluaran pelaku usaha yang meliputi pengupahan dan biaya produksi bisa lebih murah, maka akan menarik investor.
Jika dilihat dari segi mobilisasi, dia menunggu perkembangan penggunaan jalur tersebut.
Bahlan saat ini Pemkab Sukoharjo tengah menyiapkan kawasan industri di Kecamatan Bendosari, Polokarto, dan Nguter.
"Kalau angkatan kerja didominasi warga Karanganyar, maka pembangunan itu tentu saja akan lebih menguntungkan warga Karanganyar," imbuhnya.
Terkait dengan pembangunan JLT yang berdampak pada naiknya aktivitas ekonomi mikro bagi masyarakat, dia mengatakan itu tergantung pada masyarakat sendiri.
• Begini Rencana Pembangunan Jalur Lingkar Timur di Sukoharjo yang Telan Anggaran Rp 300 Miliar
• Jalur Lingkar Timur Sukoharjo Disebut akan Permudah Akses di Kawasan Industri Nguter dan Bendosari
Masyarakat akan mengamati titik-titik mana saja yang bisa memanfaatkan sepanjang JLT tersebut untuk pos-pos pemberhentian
seperti membuat rumah makan, atau warung-warung.
Maka hal itu akan meningkatkan nilai ekonomi bagi mayarakat sendiri.
"Masyarakat nanti akan lihat perkembangannya, jika JLT ini dilihat cukup ramai dan prospek untuk aktivitas ekonomi, maka akan muncul
kearah tersebut," terangnya.
Dia berpesan kepada masyarakat untuk selalu berinovasi dan menciptakan peluang usaha.
"Pekerjaan saat ini bukan hal yang mudah, jangan menunggu pekerjaan yang diciptakan orang lain, masyakat harus bisa berinovasi dengan
melihat peluang dan potensi disana," jelasnya.
Selain itu, dalam pembangunan JLT ini, dia berharap kepada pemerintah untuk meminimalisir dampak-dampak negatif, dengan mempertimbangkan data-data di lapangan sebelum dan paska pembangunan JLT. (*)