Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Siswi Dikeluarkan karena Ucapan Ultah

Siswi Dikeluarkan karena Ucapkan Ultah ke Teman Laki-Laki, DPRD: Ini Warning Pendidikan Kota Solo

DPRD Kota Solo angkat bicara terkait siswi SMP IT Nur Hidayah Solo yang dikeluarkan gara-gara mengucapkan ulang tahun ke teman laki-lakinya di sekolah

Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
TribunSolo.com/Ryantono
Antonius Yogo saat diskusi Mepet Sawah (Mewah) di Tribunnews Solo dengan tema "Sumpah Pemuda 2019: Yang Muda Menginspirasi" di Gedung Tribunnews Solo Jl Adi Soemarmo 335a, Klodran, Colomadu. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Solo angkat bicara terkait siswi SMP IT Nur Hidayah Solo yang dikeluarkan gara-gara mengucapkan ulang tahun ke teman laki-lakinya di sekolah.

Anggota Komisi IV DPRD Kota Solo, Antonius Yogo Prabowo menyampaikan, kejadian tersebut tentu bisa menjadi peringatan bagi dunia pendidikan.

"Ini bisa menjadi warning (peringatan) bagi dunia pendidikan Kota Solo," ujar Yoga kepada TribunSolo.com, Minggu (12/1/2020).

Pengeluaran Siswi yang Ucapkan Ultah ke Teman Laki-Laki Dinilai Berlebihan, Ini Respons Disdik Solo 

"Ternyata masih ada sekolah yang mempraktikkan sejumlah peraturan diskiriminatif dan tidak toleran," imbuhnya membeberkan.

Kehadiran peraturan tersebut dirasa mencederai semangat toleransi yang digaungkan di Kota Solo selama ini.

"Dengan adanya aturan yang masih diskriminatif, bagaimana mungkin Solo kita katakan Solo sebagai Kota Toleran," ucap Yogo.

"Hanya ucapkan ulang tahun kepada temannya, terlepas gender laki-laki dan perempuan, seharusnya tidak sampai sebegitunya dijatuhi sanksi," tambahnya.

Hal tersebut tentu menjadi pekerjaan rumah bagi Pemerintah Kota dan DPRD Solo.

Kisahnya Dikeluarkan dari Sekolah Gara-gara Chatting Viral, Kondisi Siswi di Solo Ini Memprihatinkan

Terlebih lagi, Solo saat ini baru mewujudkan Kota Inklusif dan Sekolah Ramah Anak.

"Kita saat ini baru berkerja mewujudkan Solo sebagai Kota Inklusif dan sekolah yang ada benar-benar ramah anak," tutur Yogo.

"Saya pikir itu bukan secara bangunan dan fisik saja tetapi juga melingkupi peraturan yang berlaku di sekolah juga harus ramah anak," imbuhnya.

Yogo berharap siswi yang dikeluarkan mendapat sekolah yang lebih baik dan tidak diskriminatif.

"Mudah-mudahan anak yang dikeluarkan mendapat sekolah yang lebih baik, lebih toleran, sehingga bisa mengembangkan potensi diri anak tersebut," harapnya.

Kondisi Siswi Memprihatinkan

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved