Antisipasi Antraks di Klaten
Gunung Kidul Diserang Antraks, Dinas Peternakan Klaten Siaga & Sisir Sapi di Kawasan Perbatasan DIY
Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Klaten melakukan penyisiran ribuan sapi untuk mengantisipasi terjangkitnya antraks.
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Klaten melakukan penyisiran ribuan sapi untuk mengantisipasi terjangkitnya penyakit mematikan antraks.
Mengingat sebelumnya antraks menyerang sapi di Gunung Kidul, DIY yang akhirnya membuat 27 warganya tertular.
Hal ini menjadi peringatan bagi Pemkab Klaten karena berdekatan dengan wilayah endemik antraks.
Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan Klaten, Widiyanti menjelaskan bahwa sudah mengeluarkan surat edaran ke seluruh kepala desa yang berisi himbauan jangan mengkonsumsi daging sapi yang matinya mendadak atau sakit.
"Kami sudah mengirimkan surat ke kepala-kepala desa mengenai hal himbauan untuk tidak memakan daging sapi yang matinya tidak wajar," ungkap Widiyanti di Pasar Sapi Jatinom, Senin, (21/1/2020).
Widiyanti menjelaskan, pihaknya juga secara rutin melakukan pengecekan, sehingga tidak hanya saat seperti ini.
"Kami secara rutin melakukan pengecekan setiap ternak sapi yang masuk ke wilayah kami," jelas Widiyanti.
Menurut dia, ada 5 Kecamatan yang rutin melaksanakan vaksinasi yaitu Tulung, Manisrengga, Karangnongko, Jatinom dan Kemalang.
"Tetapi kali ini dengan adannya kasus ini, maka titik vaksinasi dipertambah dua kecamatan yang berbatas langsung dengan wilayah yang terkena antraks, yaitu Bayat dan Cawas," ucap dia.
Widiyanti sangat berharap bisa mencegah penyakit tersebut tidak memasuki wilayah Kabupaten Klaten.
"Ada penyisiran terhadap sapi-sapi di Klaten," ungkap dia.
• Sudah 8 Bulan Antraks Menyebar di Gunungkidul, 27 Warga Positif Antraks
• Kemenkes Klaim Sudah Atasi Kasus Antraks di Kulonprogo
Kasus di Gunung Kidul
Sebelumnya, dikabarkan dari Kompas.com pada Rabu (8/5/2019), beberapa sapi mati mendadak di Dusun Grogol IV, Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta.
Dari sampel tanah yang dikirim ke Balai Besar Veteriner (BBVET) Wates Yogyakarta ditemukan positif spora antraks.