Teror Bank Plecit di Pucang Sawit
Dibentak hingga Pintu Digedor Keras-keras, Ini Pengakuan Warga Pucangsawit Peminjam Lintah Darat
Namanya Suparni (56), seorang warga RT 03 RW 12 , Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Solo yang sempat meminjam uang dari para bank plecit.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Namanya Suparni (56), seorang warga RT 03 RW 12 , Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Solo yang sempat meminjam uang dari para bank plecit atau lebih dikenal sebagai lintah darat.
Ratusan ribu rupiah dipinjamnya dari tangan mereka untuk memenuhi kebutuhan keseharian dan modal usaha.
"Dulunya itu saya sedang membutuhkan uang untuk kebutuhan keseharian saya, kemudian mereka sering ke sini menawari, butuh modal atau tidak," terang Suparni kepada TribunSolo.com, Minggu (26/1/2020).
• Tak Nyaman dengan Cara Penagihan Bank Plecit, Warga Pucangsawit Sempat Cegat Lintah Darat
"Beberapa sempat saya tolak, namun mereka ada yang tetep keukeuh juga," imbuhnya membeberkan.
Suparni pernah meminjam ratusan ribu dari beberapa lintah darat.
"Ada tiga sampai empat kelompok yang saya ikuti, tapi ini sudah banyak yang lunas," ujarnya.
Penjual nasi goreng itu mengaku mendapat bentakan dan perlakuan kurang sopan lainnya dari para lintah darat saat menagihnya.
• Spanduk Tolak Bank Plecit Terpasang di Pucangsawit Solo, Begini Penjelasan Ketua RT
Sejumlah kata-kata kurang pantas keluar dari mulut mereka.
"Saya mendapat kata-kata kasar dari mereka saat mereka menagih, yo wes nek ra disaur dinggo sangu modar sisan (ya sudah kalau tidak disaur untuk modal mati saja)," ujar Suparni
"Pintu rumah saya juga pernah digedor keras-keras, sampai warga sekitar itu risi," imbuhnya membeberkan.
Ia mengaku tidak masalah apabila para lintah darat menagih dengan cara yang lebih sopan.
• 10 Kepala Keluarga di Pucangsawit Solo Terjerat Lintah Darat, Rata-rata Berprofesi Buruh
Apalagi, Suparni masih sanggup untuk mencicil utang yang dimilikinya.
"Kalau lebih sopan, warga yang meminjam akan lebih menghargai, akan lebih mikir kalau dirinya masih punya utang," ucap Suparni.
"Saya masih bisa nitip segini dulu hari ini, tapi ya lebih baik tidak usah teriak-teriak," tambahnya.
Anak Suparni, Joko Parwanto atau lebih dikenal dengan sapaan Bang Jack menceritakan ayahnya sempat dipaksa mencari uang untuk melunasi utang.