Teror Bank Plecit di Pucang Sawit
Spanduk 'Tolak Bank Plecit' Terpasang di Pucangsawit Solo, Begini Penjelasan Ketua RT
Spanduk penolakan keberadaan 'Bank Plecit' atau lebih dikenal dengan lintah darat terpasang di sebuah gazebo RT 03/RW XII, Kelurahan Pucangsawit.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Spanduk penolakan keberadaan 'Bank Plecit' atau lebih dikenal dengan lintah darat terpasang di sebuah gazebo RT 03 RW XII, Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Solo.
Spanduk berlatar dominan putih itu dilengkapi dengan tulisan 'Tolak Bank Plecit, Warga Pucangsawit RT 03 RW XII, Jebres, Surakarta' dan 'Mengatasi Masalah Menambah Masalah'.
Spanduk tersebut telah dipasang warga RT 03 RW 12 selama kurang lebih sepekan.
• Rencana Pemindahan Kantor Bank Pasar & Pujasera Sukoharjo yang Terkena Imbas Gedung Budi Sasono
Ketua RT 03 RW 12 yang enggan disebutkan namanya menyampaikan, spanduk dipasang karena warga tidak nyaman dengan keberadaan bank plecit.
"Setelah mendengar keluhan-keluhan warga, ternyata keberadaan bank plecit menimbulkan masalah di lingkungan kami," ujar dia kepada TribunSolo.com, Minggu (26/1/2020).
"Kebanyakan warga kontrakan yang meminjam uang dari mereka," imbuhnya membeberkan.
• Warga Tower Listrik di Tengah Jalan Perkampungan Solo Tak Was - was: Tidak Membahayakan
Warga kontrakan yang menjadi peminjam dan pemberi kredit tak jarang telibat adu mulut. .
"Akhirnya antara peminjam dan pemberi kredit ramai, dan itu menimbulkan kegaduhan di lingkungan ini," tutur Ketua RT 03.
"Cuma gaduh, belum ada tindak kekerasan," tambahnya.
Seorang warga RT 03 RW 12, Andreas Sudarno (62) mengaku setiap hari melihat langsung sejumlah bank plecit menunggu peminjam sekitar 500 meter tak jauh dari rumah Ketua RT 03.
• Cerita Unik Warga Tower Viral di Tengah Jalan Kampung Solo: Manfaatkan untuk Jemur Pakaian
Mereka bahkan sampai membentak-bentak peminjam yang belum bisa melunasi hutang.
"Saya melihat langsung dan tidak langsung, mereka setiap hari menunggu di situ," aku Sudarno.
"Jumlahnya banyak, mereka menunggu mulai pagi sampai sore, bahkan mereka juga membentak-bentak peminjam," imbuhnya.
• Tower Listrik di Tengah Jalan Kampung Solo Tidak Berfungsi, Ini Alasan warga Tidak Membongkar
Kata-kata kurang sopan acapkali diucapkan para bank plecit, khususnya saat mereka menagih.
"Kemarin saya mendengar, yo wes nek ora di saur dinggo sangu modar sisan (ya sudah kalau tidak mau diangsur untuk modal mati saja)," kata Sudarno. (*)