Teror Bank Plecit di Pucang Sawit
Tak Nyaman dengan Cara Penagihan Bank Plecit, Warga Pucangsawit Sempat Cegat Lintah Darat
Warga Pucangsawit tak lagi nyaman dengan kehadiran bank plecit atau lebih dikenal dengan sebutan lintah darat di lingkungannya.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Warga Pucangsawit tak lagi nyaman dengan kehadiran bank plecit atau lebih dikenal dengan sebutan lintah darat di lingkungannya.
Apalagi, para lintah darat sering membentak-bentak peminjamnya dengan kata-kata kurang sopan saat menagih.
Bentakan tersebut sering didengar warga, khususnya di RT 03 RW 12, Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Solo.
Satu di antara warga yang mendengar ialah Andreas Sudarno (62). .
• Spanduk Tolak Bank Plecit Terpasang di Pucangsawit Solo, Begini Penjelasan Ketua RT
"Banyak lintah darat yang mondar-mandir dari pagi sampai sore," aku Sudarno kepada TribunSolo.com, Minggu (26/1/2020).
"Kalau menagih mereka sampai membentak-bentak, sampai kemarin saya mendegar perkataan seperti ini, yo wes nek ra disaur dinggo sangu modar sisan (ya sudah kalau tidak mau disaur buat modal mati saja)," imbuhnya membeberkan.
Setelah mendengar perkataan semacam itu, Sudarno langsung mencegat lintah darat itu.
• 10 Kepala Keluarga di Pucangsawit Solo Terjerat Lintah Darat, Rata-rata Berprofesi Buruh
Ia meminta supaya cara penagihan lebih diperhalus lagi karena warga RT 03/RW 12 tidak nyaman mendengarnya.
"Setelah mendengar itu, saya cegat orangnya lalu bilang seperti ini, mas, maaf itu memang bukan urusan saya, tapi kalau mendengar keadaan demikian saya juga merasa tersinggung," ujar dia.
"Karena ini milik lingkungan bukan milik mereka-mereka yang pinjam, yang haluslah, kalau tidak bisa halus musuhnya orang kampung," tambahnya.
Sudarno mengatakan, tidak ada tindak kekerasan fisik yang terjadi ketika para lintah darat menagih ke warga.
• Warga Tower Listrik di Tengah Jalan Perkampungan Solo Tak Was - was: Tidak Membahayakan
"Belum sampai kekerasan fisik," katanya.
Ia menambahkan, para warga yang meminjam sempat tidak berani membuka pintu setelah terjerat lintah darat.
"Karena kelilit utang beberapa nasabah kemudian tidak berani untuk buka pintu," ujar Sudarno.
Warga RT 03/RW 12 kemudian memasang spanduk penolakan keberadaan lintah darat sepekan yang lalu.
Para lintah darat diminta segera menyelesaikan tagihan yang masih tersisa dan tidak diperbolehkan memberi pinjaman lagi.
• Cerita Unik Warga Tower Viral di Tengah Jalan Kampung Solo: Manfaatkan untuk Jemur Pakaian
"Selepas pemasangan itu, ada dua orang yang kemudian memohon izin untuk menyelesaikan penagihan," terang Sudarno.
"Kemudian saya memohon, kalau sudah lunas jangan diberi lagi," pungkasnya. (*)
