Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Keluarga WNI Terpapar ISIS di Solo

Putrinya Dibawa Kabur Gabung ISIS di Suriah, Ibunda Ceritakan Awal Mula Pertemuan DI dengan Menantu

Awal mula pertemuan DI (30) dengan suaminya adalah saat keduanya sama-sama menghadiri sebuah pengajian di pondok pesantren di Sukoharjo.

Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
TribunSolo.com/Adi Surya
Warjinem (50) menangi saat menceritakan anaknya yang dibawa kabur ke Suriah ditemui di kediamannya di Kelurahan Tipes, Kecamatan Serengan, Solo, Kamis (6/2/2020). 

“Akhirnya, ya saya nikahkan betul,” tambahnya.

Warjinem tak bisa menyembunyikan sedihnya tatkala menceritakan tentang DI di rumah sederhananya yang berukuran 3 x 5 meter persegi.

Padahal, menurut Warjinem, anaknya itu tidak tahu apa-apa soal bergabung dengan ISIS.

DI diajak kabur suaminya ke Suriah pada 2014 tanpa sepengetahuan Warjinem dan Paidin.

Trauma Ibu yang Anak Sulungnya Dibawa Bergabung dengan ISIS Suriah, Larang Anak Bungsu Berorganisasi

Yang membuat Warjinem nelangsa, saat dibawa kabur ke Suriah itu, DI sebenarnya tengah hamil tua anak pertamanya.

Warjinem dan suaminya, Paidin (53) bahkan tidak tahu secara pasti waktu keberangkatan DI dan suaminya ke Suriah.

“Mungkin itu terjadi tahun 2014, pada waktu itu anak saya sedang hamil tua anak pertamanya,” tutur Warjinem kepada TribunSolo.com, Kamis (6/2/2020).

“Itu tanpa sepengetahuan keluarga,” imbuhnya membeberkan.

Mereka baru mengetahui putri sulungnya itu kabur ke Suriah dari adik Warjinem di Jakarta yang memiliki kedekatan dengan DI.   

 “Anak saya itu seringnya kontak dengan adiknya istri saya yang ada di Jakarta, anak saya itu dekat sekali dengannya, ia bahkan masih mengingat nomor buliknya itu sampai sekarang,” kata Paidin.

“Akhirnya kami dapat informasi dari buliknya,” imbuhnya.

Warjinem menuturkan DI sebenarnya ingin pulang ke Indonesia dan bertemu dengan keluarganya.

Ibu 2 anak perempuan itu pun kebingungan ingin meminta pertolongan kepada siapa, supaya putri sulungnya itu bisa kembali ke pelukannya.

“Kami juga bingung, saya ini warga negara yang baik semua perintah saya ikuti, saya mohon dibantu, kami ini korban mohon dibantu pemulangan anak saya, anaku cepat segera pulang ke Indonesia,” tutur dia.

“Anak saya sebenarnya sudah ingin pulang ke Indonesia, ke tanah kelahirannya,” katanya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved