Keluarga WNI Terpapar ISIS di Solo
Putrinya Dibawa Kabur Gabung ISIS di Suriah, Ibunda Ceritakan Awal Mula Pertemuan DI dengan Menantu
Awal mula pertemuan DI (30) dengan suaminya adalah saat keduanya sama-sama menghadiri sebuah pengajian di pondok pesantren di Sukoharjo.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO – Awal mula pertemuan DI (30) dengan suaminya adalah saat keduanya sama-sama menghadiri sebuah pengajian di pondok pesantren di Sukoharjo.
Dari cerita kedua orangtua DI, Warjinem (50) dan Paidin (53), suami DI berasal dari Lamongan, Jawa Timur.
“Setelah anak saya kemudian memilih mengaji di luar, waktu itu sore hari, mengajinya bersama-sama dengan laki-laki yang saat ini menjadi suaminya itu,” ucap Warjinem saat ditemui di rumahnya di daerah Kelurahan Tipes, Kecamatan Serengan, Solo, Kamis (6/2/2020).
• Nasib DI, Wanita yang Dibawa Suaminya Gabung ISIS, Nelangsa dengan 2 Anaknya di Pengungsian Suriah
“Kami tidak tahun awal perkenalan anak saya dengan laki-laki itu, awalnya saya tidak tahu kalau dia berasal dari sana,” tambahnya.
Perkenalan dengan suaminya saat ini membuat perangai DI mulai berubah, tidak seperti DI yang dikenal keluarganya.
Keluarga mengenal DI sebagai sosok yang penurut, pintar, dan lucu.
Namun sosok itu perlahan “menghilang” dalam benak DI.
• Berita Solo Terpopuler: Demokrat Solo Mantap Dukung Gibran hingga Kisah WNI Asal Solo Terpapar ISIS
“Anak saya itu pribadi yang menyenangkan sekali dan lucu, setalah salah pilih pasangan, perubahannya itu cepat sekali, anak saya mulai menutup diri,” terang Warjinem.
Hubungan DI dengan suaminya saat ini sempat membuat Warjinem dan Paidin dibuat terkaget-kaget.
Mereka menikah tanpa sepengatahuan Warjinem dan Paidin di Lamongan.
“Dulu sempat dikenalkan ke saya sama bapak, saya pikir itu perkenalan biasa namun bagi dia itu sebagai sebuah lamaran, selang beberapa hari anak saya dibawa pergi setelah itu saya minta pulang,” kata Paidin.
“Setibanya di rumah sini, mereka menyatakan sudah menikah pada tahun 2013, saya sebagai walinya kaget dan bertanya-tanya, walinya siapa, walinya kan seharusnya saya, tapi saya belum merasa menikahkan,” imbuhnya.
• Ratapan Warjinem, Ibu Simpatisan ISIS pada Jokowi : Pulangkan Anakku Pak, Kita Sama-sama Orang Solo
Paidin dan Warjinem kemudian meminta suaminya DI itu untuk kembali ke Lamongan untuk mempersiapkan sejumlah berkas yang diperlukan untuk keperluan pernikahan.
“Tanpa pikir panjang, saya minta dia untuk pulang dulu, mempersiapkan surat-surat yang diperlukan, selang waktu sebulan tak kunjung datang dan tiba-tiba datang membawa surat-surat yang sudah dikaruan bentuknya,” ucap Paidin.
“Akhirnya, ya saya nikahkan betul,” tambahnya.
Warjinem tak bisa menyembunyikan sedihnya tatkala menceritakan tentang DI di rumah sederhananya yang berukuran 3 x 5 meter persegi.
Padahal, menurut Warjinem, anaknya itu tidak tahu apa-apa soal bergabung dengan ISIS.
DI diajak kabur suaminya ke Suriah pada 2014 tanpa sepengetahuan Warjinem dan Paidin.
• Trauma Ibu yang Anak Sulungnya Dibawa Bergabung dengan ISIS Suriah, Larang Anak Bungsu Berorganisasi
Yang membuat Warjinem nelangsa, saat dibawa kabur ke Suriah itu, DI sebenarnya tengah hamil tua anak pertamanya.
Warjinem dan suaminya, Paidin (53) bahkan tidak tahu secara pasti waktu keberangkatan DI dan suaminya ke Suriah.
“Mungkin itu terjadi tahun 2014, pada waktu itu anak saya sedang hamil tua anak pertamanya,” tutur Warjinem kepada TribunSolo.com, Kamis (6/2/2020).
“Itu tanpa sepengetahuan keluarga,” imbuhnya membeberkan.
Mereka baru mengetahui putri sulungnya itu kabur ke Suriah dari adik Warjinem di Jakarta yang memiliki kedekatan dengan DI.
“Anak saya itu seringnya kontak dengan adiknya istri saya yang ada di Jakarta, anak saya itu dekat sekali dengannya, ia bahkan masih mengingat nomor buliknya itu sampai sekarang,” kata Paidin.
“Akhirnya kami dapat informasi dari buliknya,” imbuhnya.
Warjinem menuturkan DI sebenarnya ingin pulang ke Indonesia dan bertemu dengan keluarganya.
Ibu 2 anak perempuan itu pun kebingungan ingin meminta pertolongan kepada siapa, supaya putri sulungnya itu bisa kembali ke pelukannya.
“Kami juga bingung, saya ini warga negara yang baik semua perintah saya ikuti, saya mohon dibantu, kami ini korban mohon dibantu pemulangan anak saya, anaku cepat segera pulang ke Indonesia,” tutur dia.
“Anak saya sebenarnya sudah ingin pulang ke Indonesia, ke tanah kelahirannya,” katanya.
Warjinem pun mengiba ke Presiden Indonesia, Jokowi, yang disebutnya sama-sama wong Solo.
"Kami memohon kami orang Solo se-daerah,"
"Saya ingin memohon, Pak (Jokowi) tolong Pak, saya orang Solo warganya (agar) dibantu. Anak saya diambil, dia perempuan tidak tahu apa-apa,"
"Pak mohon, Pak Jokowi, pulangkan anakku, Ya Allah aku orang Solo, mohon dibantu mohon dibantu pulangkan anak saya ke Indonesia, ke Solo," kata Warjinem. (*)