Pilkada Solo 2020
Jelang Pilkada Solo 2020, PKS Sebut Kehadiran Calon Independen Cegah Polarisasi di Tengah Masyarakat
Kemunculan calon independen mampu mencegah polarisasi politik dalam kontestasi Pilkada Solo 2020.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Kemunculan calon independen mampu mencegah polarisasi politik dalam kontestasi Pilkada Solo 2020.
Ketua DPD PKS Solo, Abdul Ghofar Ismail mengemukakan kondisi tersebut juga mampu menekan perseteruan yang tajam dalam masyarakat selama pesta demokrasi.
Selain itu, dominasi satu partai pun mungkin tak terjadi.
"Semakin banyak calon, menurut saya semakin baik misalnya, satu calon melawan kotak kosong itu juga ada dominasi dan kesempatan masyarakat juga kurang," terang Ghofar kepada TribunSolo.com, Minggu (23/2/2020).
• Kisah Tukang Batu Gagal Jadi Calon Wakil Bupati Klaten karena Baru Mengumpulkan 15 Ribu KTP
"Kalau hanya dua sering terkutub dan menjadi perseteruan yang lebih tajam," imbuhnya membeberkan.
Pemilihan Presiden 2019, lanjut Ghofar, menjadi contoh dimana terdapat kutub-kutub yang terbentuk dalam masyarakat.
"Pilpres kalau calonnya lebih dari dua mungkin akan jadi biasa-biasa saja dan ada kompetisi, kalau cuma dua seringnya terkutub dan persaingan semakin tajam," tutur Ghofar.
• PSI Ingatkan Calon Independen di Pilkada Solo Tak Pakai Isu SARA
Kehadiran calon independen mampu membuat Pilkada Solo 2020 menjadi lebih ramai dan demokrasi berjalan dengan baik.
Adapun, calon tersebut yakni pasangan calon Bagyo Wahyono - FX Supardjo dan Abah Ali - Gus Amak.
• Satu Calon Independen Klaten Muncul Lakukan Konsultasi ke KPU
"Semakin banyak masyarakat baik melalui partai politik maupun independen mencalonkan diri untuk berlaga di dalam Pilkada Solo 2020 merupakan sesuatu yang sangat menggembirakan," kata Ghofar.
"Biar demokrasi di Solo bisa berjalan dengan baik, dan masyarakat bisa benar-benar merasakan pesta demokrasi," pungkasnya. (*)