Driver Ojol Kena Peluru Nyasar
Sudah Dioperasi di RSUD dr Moewardi Solo, Begini Kondisi Driver Ojol Sragen yang Kena Peluru Nyasar
Kondisi driver ojol yang terkena peluru nyasar di Kecamatan Masaran, Sragen diketahui semakin membaik.
Penulis: Ryantono Puji Santoso | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ryantono Puji Santoso
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Kondisi driver ojol yang terkena peluru nyasar di Kecamatan Masaran, Sragen diketahui semakin membaik.
Driver ojol bernama Hendro Prasetyo warga Dukuh Kedusan, Desa Karangmalang, Kecamatan Masaran dirawat di RSUD dr Moewardi Solo.
Kepala Sub Bagian Hukum dan Humas RSUD dr Moewardi Solo, Eko Haryati mengatakan, ada pasien yang tekena tembakan nyasar.
"Operasi sudah dilakukan dan kondisi stabil," papar Eko kepada TribunSolo.com, Kamis (27/2/2020).
Saat ini Hendro dirawat di ruang observasi karena menunggu ruangan kosong di bangsal RS tersebut.
"Kondisi pasien tembakan nyasar tersebut sadar penuh," aku dia.
"Operasinya di tangan kanan yang tertembak," paparnya menekankan.
• Kronologi Driver Ojol Sragen Tertembus Peluru Nyasar Polisi saat Masih Menunggu Penumpang di Masaran
Kronologi Kejadian
Di saat polisi tengah melumpuhkan penjahat yakni pencuri mesin diesel, tembakan pelurunya ternyata menyasar driver ojek online (ojol) yang masih menunggu penumpang di Kecamatan Masaran, Sragen.
Bagaimana kronologi tertembaknya driver ojol itu?
• Niat Lumpuhkan Pencuri Mesin Diesel, Tembakan Polisi Sragen Justru Nyasar ke Driver Ojol
Menurut Kapolres Sragen, AKBP Raphael Sandhy Cahya Priambodo, insiden peluru nyasar ini mengenai pengemudi ojol bernama Endro Prasetyo (27), warga Desa Karangmalang, Kecamatan Masaran, yang kebetulan berada di lokasi kejadian.
Adapun yang mengeluarkan tembakan ke penjahat tetapi menyasar ke driver ojol masih dimintai keterangan.
"Anggota juga sudah kami interogasi, dugaan sementara memang peluru dari anggota, kita dalami lagi," kata Raphael dikutip dari TribunJateng.com, Rabu (26/2/2020).
"Fokus kami sekarang adalah kesembuhan korban," jelasnya menekankan.
Dia menjelaskan, kronologis korban yang tertembak peluru polisi itu terjadi pada Selasa (25/2/2020) tengah malam.
Saat itu kejadian diawali dengan adanya tindak pencurian mesin diesel di wilayah Geyer, Purwodadi.
Saat itu pelaku yang menggunakan mobil dikejar petugas hingga masuk wilayah Sragen.
Polres Sragen yang mendapatkan informasi kemudian membantu untuk menghadang pelaku.
• Tembak Penjahat Tapi Meleset, Polisi di Sragen Malah Tembak Driver Ojol
"Karena kita ini terintregasi ya, kita berusaha memblokir pelaku, di tiap polsek yang dilewati kita upayakan (pemblokiran)," paparnya.
Lebih lanjut dia mengungkapkan, pada saat seperti itu, polisi sudah lakukan tembakan peringatan kepada pelaku, tapi karena tidak mau berhenti ternyata pada saat itu anggota mengeluarkan tembakan.
"Terjadilah peluru nyasar mengenai warga (ojol)," ungkap Raphael.
Raphael juga menegaskan, insiden ini sama sekali tidak ada unsur kesengajaan dari anggotanya.
Ia menyebut kejadian tersebut adalah kegiatan kepolisian yang bisa dipertanggungjawabkan.
Keputusan petugas untuk menembak pelaku juga dilakukan sesuai prosedur yang berlaku.
"Sesuai prosedur. Sudah ada tembakan peringatan. Pelaku juga membahayakan keselamatan petugas, hanya kebetulan korban ada di TKP, tapi kami bertanggungjawab," lanjut dia.
Setelah tertembak korban dilarikan ke PKU Muhammadiyah Masaran karena di bagian lengan kanan lalu tembus hingga bawah ketiak.
"Tapi saat ini dirawat di RSUD Dr Moewardi Solo menjalani operasi," kata dia.
• Cerita di Balik Video Polisi Nyamar Pakai Jaket Ojol saat Kejar Motor, Ternyata Jaket Milik Teman
Terpisah, ibu korban Saliyem (65) mengungkapkan kondisi anaknya saat ini stabil.
Ia juga mengatakan anaknya telah dioperasi Rabu (26/2/2020) sore.
"Saya baru tahu pagi. Diberitahu oleh kakaknya Endro. Ya kaget, nggak tahu apa-apa kok tiba-tiba dikabari kena peluru," ujar Saliyem.
Saat kejadian Endro memang sedang menunggu pelanggan di depan Pasar Masaran.
Endro yang baru setahun bekerja sebagai pengendara ojek itu memang sering beroperasi di wilayah tersebut. (*)