Curhat Kakek 70 Tahun Penjual Angkringan di Bayat Tak Betah Nganggur, Jualan Sejak Usia 20 Tahun
Kakek bernama Paidi (70), penjual angkringan yang berjualan selama 50 tahun mengaku tidak betah menganggur.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
Namun ia tidak betah menganggur, akhirnya ia memutuskan membuka angkringan lagi.
Saat itu ia keluar dari zona nyamannya di Ngerangan, Bayat, menuju ke pusat kota.
Lalu, ia menemukan tempat yang cocok untuk ia bisa berjualan.
Walaupun dirinya sudah diminta anak-anaknya untuk beristirahat, namun ia tidak mau.
Ia tetap keukeuh ingin berjualan angkringan seperti biasanya.
• Kisah Warga Ngringo Karanganyar Tangkap Jambret, Kejar-kejaran Naik Motor di Jalan selama 30 Menit
"Saya sempat diminta anak-anak saya untuk berhenti berjualan, saya ya enggak mau terima permintaan anak untuk saya bisa istirahat, saya tetap ingin berjualan," ungkapnya.
Ia akhirnya kembali berjualan angkringan pada 1994.
"Tahun 1994, saya akhirnya bisa berjualan lagi dan anak-anak mengizinkan saya tetap berjualan," aku dia.
Hingga sekarang, ia tetap berjualan angkringan yang berlokasi di Jalan Ki Hajar Dewantara, Desa Karanganom, Kecamatan Klaten Utara, Kabupaten Klaten.
Ia menjajakan bermacam-macam gorengan, nasi oseng, nasi teri, nasi bandeng dan nasi belut, macam-macam minuman, dan hidangan lainnya.
Ia berjualan mulai pukul 09.00 WIB hingga tengah malam. (*)