Pasien Suspect Corona Meninggal di Solo
6 Fakta Meninggalnya Pasien Positif Corona asal Solo, Dokter Sebut Alami Sulit Bernafas
Berikut 6 fakta soal peristiwa warga Semanggi, Solo, yang meninggal dunia karena terpapar Virus Corona
Penulis: Ryantono Puji Santoso | Editor: Aji Bramastra
TRIBUNSOLO.COM - Kabar meninggalnya pasien positif Corona di Solo, mengejutkan banyak warga Solo.
Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo membenarkan ada warganya yang meninggal dunia setelah diduga terpapar Virus Corona.
• Warga Semanggi Solo yang Meninggal Ternyata Positif Corona, Begini Kondisi Rumahnya
• Lurah Semanggi Benarkan Pasien Positif Corona di Solo adalah Warganya
Belakangan, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto, saat dikonfirmasi membenarkan bila pasien suspect Corona di RSUD Dr Moewardi Solo, memang positif Corona.
Berikut 5 fakta soal peristiwa korban pertama di Solo yang meninggal dunia karena Virus Corona tersebut :
1. Rumah Kosong
Dalam pelacakan Tim Pemkot Solo, diketahui pasien tersebut adalah warga Kota Solo.
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo, mengaku pihaknya langsung mencari rumah pasien.
Dari rumah pasien, diketahui tak ada penghuni yang tinggal di sana.
Semua keluarga korban, diketahui berada di luar Solo.
2. Sempat ke RS Lain
Pasien ini meninggal dunia setelah dirawat di RSUD Dr Moewardi, Solo.
Dokter spesialias paru-paru asal RS Dr Moewardi Solo, Harsini, menjelaskan, pasien itu masuk sejak Minggu (8/3/2020).
Kemudian pasien dinyatakan meninggal dunia pada Rabu (11/3/2020).
Nah, sebelumnya, pasien ini sempat mengunjungi RS lain, sebelum dirujuk ke RSUD Dr Moewardi, Solo.
Tim Dinkes dan Pemkot Solo hingga kini belum bisa melacak RS mana yang jadi tujuan pertama pasien itu.
3. Dimakamkan di Luar Solo
Pasien positif Corona yang meninggal itu, sudah dimakamkan Rabu (11/3/2020).
Pasien itu dimakamkan di kota asal keluarga besarnya, di luar Provinsi Jawa Tengah.
Menurut Lurah di daerah rumah pasien, para tetangga juga ada yang ikut dalam proses pemakaman di luar kota.
4. Sulit Bernafas
Dinas Kesehatan Provinsi Jateng, memastikan pasien ini meninggal karena pneumonia atau kesulitan bernapas lantaran paru-paru tidak berfungsi optimal.
Itulah sebabnya, sebelum ada pengumuman resmi dari pemerintah pusat, Dinkes Jateng enggan memastikan pasien berjenis kelamin laki-laki tersebut terjangkit virus corona.
Pihak RSUD Dr Moewardi Solo telah mengirimkan sampel swab nasofaring, sputum, dan serum dari pasien tersebut ke Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan di Jakarta.
"Tentunya kami melakukan swab kepada pasien."
"Sampel telah dikirim."
5. Sempat Seminar di Bogor
Kepala Bidang Pelayanan Medis RSUD dr Moewardi Solo, Harsini menyampaikan pasien yang meninggal ini diduga tidak mempunyai riwayat kunjungan ke luar negeri.
"Informasi dari keluarga pasien yang meninggal tidak ada kontak dengan WNA."
"Namun, dia habis pulang dari sebuah seminar di Bogor."
pasien ini mengikuti seminar di Bogor pada 25-28 Februari 2020.
"Tanggal 29 mulai pilek dan batuk lalu ke dokter, ke rumah sakit masuk ke dalam observasi."
"Lalu dipindahkan ke RSUD dr Moewardi sebagai PDP," ungkapnya.
6. Kelurahan Kumpulkan Warga
Lurah di daerah rumah pasien di Solo, membenarkan bila ada warganya yang meninggal dunia dan dinyatakan positif terpapar Virus Corona.
Dia mengaku sudah mendapatkan informasi soal warganya itu.
Sebagai Lurah, Sularso pun mengambil langkah pertama menenangkan warga agar tidak panik.
Ia juga segera memberikan sosialisasi pada warga.
"Iya benar, sudah dikonfirmasi dan kemarin saya juga mengunjungi warga di kawasan tersebut," papar Lurah tersebut dihubungi TribunSolo.com, Jumat (13/3/2020).
Pihaknya menjelaskan, saat ini warga tidak dalam kondisi panik dan segera akan disosialisasi.
Lurah tersebut mengatakan, segera mengumpulkan kader kesehatan se-Kelurahan.
Hal itu untuk memberikan pengertian pada warga sekitar agar segera memeriksakan diri apabila merasa sakit dan pernah kontak dengan pasien positif Corona tersebut. (*)