Klorokuin Bukan Obat untuk Cegah Corona, Achmad Yurianto Himbau Masyarakat agar Tak Beli dan Simpan
Diberitakan sebelumnya, pemerintah telah menyiapkan obat yang diyakini ampuh menyembuhkan pasien covid-19. Ada dua jenis obat yang disiapkan,
TRIBUNSOLO.COM - Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto, mengimbau masyarakat tidak membeli dan menyimpan obat jenis klorokuin.
Ia menegaskan, klorokuin bukan obat untuk mencegah infeksi virus corona.
• Akibat ODP Crona Solo Tak Tertib, Karantina Mandiri 17 Rumah di Solo Dijaga Anggota TNI
• Terlilit Hutang, Pria di Aceh Nekat Curi Uang Rp 8 Juta dari Kotak Amal Rumah Sakit
• Terungkap Modus Pemuda Madiun Rekam Karyawati Sedang Mandi di Apotik, Pura-pura Sapu Lantai
" Klorokuin obat digunakan untuk penyembuhan. Bukan pencegahan. Maka masyarakat tidak perlu membeli dan menyimpan klorokuin," kata Yuri dalam konferensi pers yang disiarkan langsung dari kantor BNPB, Jakarta, Sabtu (21/3/2020).
Yuri juga mengatakan, klorokuin merupakan jenis obat keras yang tak boleh sembarangan dikonsumsi. Klorokuin diberikan kepada pasien dengan resep dokter.
"Ini obat yang diberikan dengan resep dokter dan dengan pengawasan," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, pemerintah telah menyiapkan obat yang diyakini ampuh menyembuhkan pasien covid-19. Ada dua jenis obat yang disiapkan, yaitu avigan dan klorokuin.
Covid-19 merupakan penyakit yang disebabkan virus corona jenis SARS-Cov-2.
• UPDATE Corona Sabtu 21 Maret 2020, Jumlah Pasien Meninggal akibat Covid-19 Mencapai 38 Orang
• Dampak Corona Solo, Dua Pasangan Tunda Resepsi Pernikahan di Gedung Graha Saba Buana Milik Jokowi
• UPDATE Corona Sabtu 21 Maret 2020, Jumlah Pasien Covid-19 di Indonesia Bertambah Jadi 450 Orang
Pemerintah telah mendatangkan 5.000 butir avigan dan tengah memesan 2 juta butir obat tersebut. Sementara itu, klorokuin sudah disiapkan sebanyak 3 juta butir.
(Tsarina Maharani)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Yurianto: Klorokuin Bukan Obat Cegah Corona, Masyarakat Tak Perlu Beli dan Simpan"