Sukoharjo KLB Corona
Update Corona Sukoharjo: Hanya Kecamatan Bendosari yang Dinyatakan Masih Steril Covid-19
Penyebaran virus Corona atau Covid-19 di Kabupaten Sukoharjo sangat cepat menyerang masyarakat.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO – Penyebaran virus Corona atau Covid-19 di Kabupaten Sukoharjo sangat cepat menyerang masyarakat.
Hal ini membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo menetapkan status Darurat Corona pada pekan lalu, dan disusul penetapan status Kejadian Luar Biasa (KLB), Senin (23/3/2020).
• Update Corona Solo, Pemkot Gelontorkan Rp 4,5 M untuk Penuhi Logistik Warga yang Karantina Mandiri
Dengan ditetapkannya status KLB, Sukoharjo menjadi Kabupaten kedua di Karasidenan Surakarta setelah Solo yang menetapkan status KLB.
Menurut Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Sukoharjo, Gani Suharto, hingga per 22 Maret 2020 sudah ada 45 kasus Orang Dalam Pemantauan (ODP), 6 kasus Pasien Dalam Pengawasan (PDP), dan satu orang positif Corona.
• Perlukah Daerah Luar Solo dan Sukoharjo Tetapkan KLB Corona? Begini Jawaban Pengamat
Dari sebaran kasus tersebut, hanya Kecamatan Bendosari yang belum ditemukan kasus ODP maupun PDP.
“Semua kecamatan selain Kecamatan Bendosari sudah dilaporkan ada ODP.”
“Sementara PDP berada di Kecamatan Baki, Grogol, Mojolaban, Nguter, dan Polokarto,” katanya seusai rapat Gugus Tugas di Menara Wijaya Setda Sukoharjo, Senin (23/3/2020).
• Siswa Nekat Keluyuran Bakal Dikarantina, Wali Kota Solo: sudah Disuruh Belajar di Rumah Malah Keluar
Gani mengatakan Pemkab Sukoharjo menjamin perawatan pasien Covid-19 baik ODP maupun PDP, baik penduduk Sukoharjo maupun luar Sukoharjo.
Untuk mencegah penyebaran Covid-19 ini, Dinkes Sukoharjo telah melaksanakan penyelidikan epidemiologi terhadap semua PDP dan terkonfirmasi positif.
“Semua orang yang pernah melakukan kontak dengan PDP maupun Positi Corona akan dilakukanb pemantauan kesehatan dan diisolasi mandiri,” terangnya.
• Sukoharjo KLB Corona, Rp 5 M untuk Beli APD Diutamakan Buat Medis yang Berada di Garda Terdepan
Ketua Gusus Tugas Covid-19 Kabupaten Sukoharjo, Agus Santosa menambahkan, Pemkab Sukoharjo telah menyiapkan dana darurat sebesar Rp 5 miliar.
Prioritas anggaran tersebut untuk pengadaan alat kesehatan seperti Alat Pelinding Diri (APD) bagi tenaga medis.
"Saat ini, tenaga medis itu ibaratnya tentara garda terdepan jika dalam pertempuran."
"Dan mereka adalah orang seperti kita, jadi kemungkinan tertular tinggi," jelasnya.
• Putus Mata Rantai Penyebaran Virus Corona, Pemkot Solo Bakal Batasi Jam Buka Toko dan Mall