Virus Corona
WHO Beberkan Bahaya Lockdown Jika Diterapkan, Inilah Saran yang Lebih Efektif Dilakukan
Beberapa waktu lalu pun negara tetangga juga menerapkan sistem lockdown di negaranya.
Negara-negara lain juga menerapkan lockdown sebagian atau penuh, dengan banyak menutup perbatasan, membatasi pergerakan warganya, dan menghentikan operasional sebagian besar transport umum.
Beberapa seperti Bengala Barat dengan populasi lebih dari 90 juta, me-lockdown kota-kota besar tetapi tidak di pedesaan.
Kereta api India juga membatalkan semua layanan kecuali kereta kota dan kereta barang sampai 31 Maret.
Penerbangan internasional sudah dilarang beroperasi sejak seminggu yang lalu, sementara sekolah, fasilitas hiburan dan monumen seperti ikon Taj Mahal telah ditutup.
Karantina mandiri, yang dinilai sebagai latihan untuk penguncian lebih lama, dilakukan ketika jumlah kasus Covid-19 yang dikonfirmasi di India melonjak melewati 360, dengan 7 kematian.
Para ahli mengatakan kurangnya pengujian mungkin menyembunyikan skala sebenarnya dari krisis kesehatan.
Pengujian virus corona diperluas ke laboratorium swasta, dan sekarang orang tanpa gejala yang telah melakukan kontak dengan pasien juga akan dites.
• 5 Cara untuk Mengusir Kantuk di Pagi Hari, Lakukan Pijitan Ringan hingga Sarapan Pagi
'Kami sedang berperang'
"Musuh ada di sana, tidak terlihat dan sulit dipahami... Kami berusaha untuk mengalahkannya."
"Kami sedang berperang, perang kesehatan masyarakat tentunya."
Kalimat itu diucapkan guru sekolah Sumita Dutta pada AFP di Kolkata, ketika dia bertepuk tangan di depan rumahnya, memberi apresiasi pada pekerja medis.
Asia Selatan adalah wilayah berpenduduk terpadat di dunia, sementara India memiliki sistem kesehatan masyarakat yang kurang memadai, karena kekurangan dokter dan rumah sakit.
"Kami berada dalam pertarungan yang sangat panjang," kata virologis Shahid Jameel dari badan amal penelitian biomedis, Wellcome trust/DBT Alliance.
Di Dharavi, Mumbai, salah satu daerah kumuh terbesar di dunia, penduduk mengatakan kekhawatirannya tentang virus itu.
"Kami hidup berdampingan satu sama lain di ruang-ruang kecil yang terbatas. Tapi sekarang kami tidak diizinkan keluar sama sekali, dan polisi menegakkannya dengan ketat."
"Jadi ini adalah sesuatu yang menantang," kata Raju Shaikh, dikutip dari AFP.
(Kompas.com / Gloria Setyvani Putri)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "WHO: Strategi Lockdown Tak Mampu Perangi Virus Corona",
