Virus Corona Wonogiri
Swalayan di Wonogiri Tutup seusai Bupati Jekek Marah-marah, Ada Apa?
Saat dikonfirmasi, Bupati Wonogiri, Joko Sutopo mengatakan, penutupan swalayan tersebut karena izin operasionalnya sudah habis.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Kini swalayan di Wonogiri yang berlokasi di sebelah selatan Pasar Wonogiri itu tampak tidak beroperasi atau tutup, Jumat (27/3/2020).
Saat dikonfirmasi, Bupati Wonogiri, Joko Sutopo mengatakan, penutupan swalayan tersebut karena izin operasionalnya sudah habis.
• Viral Video Bupati Wonogiri Marah-marah di Swalayan karena Tak Ikuti Social Distancing, Ini Faktanya
"Swalayan sampai hari ini tidak bisa memenuhi kewajibannya sebagai badan usaha yang bergerak di bidang ritel."
"Semestinya ada kelengkapan regulasi dan administrasi yang harus dipenuhi," kata Bupati Wonogiri.
Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) swalayan tersebut sudah berakhir sejak 2017.
• Kota Tegal Berlakukan Lockdown, Rudy: Untuk Apa? Lockdown Urusan Pemerintah Pusat
Hingga hari ini belum ada perpanjangan dari manajemen swalayan.
"Kami telah melakukan koordinasi lintas sektoral, dan ternyata swalayan tidak memenuhi kewajiabannya," imbuhnya.
Joko menambahkan, jika manajemen swalayan melakukan upaya untuk memenuhi kewajibannya, maka pemerintah berkewajiban untuk melayani.
• Alami Demam dan Batuk Usai Tiba dari Jakarta, 7 Pemudik Wonogiri Langsung Dicek Kesehatannya
"Penutupan swalayan bukan karena faktor apapun, tapi karena swalayan hingga hari ini tidak bisa memenuhi legalitas kewajiban dari peraturan pemerintah," jelasnya.
Terkait dengan karyawan di swalayan, Joko mengatakan manajemen tidak bisa melakukan PHK secara sepihak.
"Yang melakukan kesalahan kan swalayannya, mereka melakukan wanprestasi."
"Manajemen swalayan memiliki ketentuan yang harus dipenuhi, jadi tidak bisa melakukan PHK sepihak," tandasnya. (*)