Solo KLB Corona
UPDATE Corona Sudah 4 Orang di Solo Raya Positif Covid-19 Meninggal,1 Orang Itu Sempat Berstatus PDP
Pasien yang meninggal dengan status suspect di RSUD Dr Moewardi Solo akhirnya terkuak karena hasilnya telah keluar dan dinyatakan positif Corona.
Penulis: Ryantono Puji Santoso | Editor: Asep Abdullah Rowi
Sebelumnya, seorang warga asal Kabupaten Sukoharjo suspect Corona meninggal dunia di RSUD Dr Moewardi Solo, Kamis (19/3/2020).
Camat setempat, Bagas Windaryatno membenarkan soal kabar adanya warga Sukoharjo yang suspect Corona meninggal dunia di RSUD Dr Moewardi hari ini.
"Iya benar ada warga yang meninggal hari ini," kata Bagas.
Dia mengatakan, begitu mendapatkan kabar tersebut langsung melaporkan ke Bupati Sukoharjo.
Terkait dengan pemakaman yang bersangkutan juga akan dilakukan sesuai SOP pasien suspect corona.
"Walaupun masih suspect tapi pemakaman sesuai SOP Corona dari RSUD Dr Moewardi langsung dimakamkan tidak ke rumah dulu," jelas Bagas.
Sementara itu, terkait kegiatan pasien suspect corona asal Sukoharjo yang meninggal adalah di Jakarta.
• Pemkot Solo Putuskan Siswa Belajar di Rumah hingga 13 April 2020, Ini Alasannya
"Dia itu aslinya pendatang baru di Sukoharjo, aktivitas sering di Jakarta - Solo seperti itu," jelas Bagas.
Jumlah yang Meninggal Covid-19
Pada 12 Maret 2020, ada pasien pertama warga Solo positif Covid-19 yang merupakan kluster Bogor meninggal dunia meskipun info resmi tersiar pada 13 Maret 2020.
Informasi disampaikan langsung Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Corona Achmad Yurianto.
"Iya, terakhir kita ketahui bahwa hasilnya positif ( Covid-19)," kata Yuri.
Kemudian seorang pasien positif Corona yang pernah ikut seminar di Bogor, Jawa Barat (Jabar) meninggal dunia saat dirawat intensif di ruang isolasi RSUD Dr Moewardi Solo, Rabu (18/3/2020).
• Jakarta Zona Merah Corona, 20.245 Warga Perantauan Pun Pulang ke Kampung Halamannya di Wonogiri
Dari informasi yang dihimpun, pasien berjenis perempuan berusia 49 tahun itu merupakan warga Kabupaten Wonogiri.
Kabar meninggalnya pasien disampaikan langsung oleh Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo.