Solo KLB Corona
UPDATE Corona Sukoharjo : 6 PDP Dinyatakan Sembuh, 1 Pasien Positif Covid-19 Masih Dirawat di RSDM
Jumlah kasus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Kabupaten Sukoharjo hingga Minggu (29/3/2020) sebanyak 12 kasus.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Adi Surya Samodra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUSOLO.COM, SUKOHARJO – Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Sukoharjo Gani Suharto mengatakan jumlah kasus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) hingga Minggu (29/3/2020) sebanyak 12 kasus.
Dari 12 kasus tersebut, sebanyak 7 orang telah diambil sempel swab.
“3 orang hasil swabnya negatif, sementara 4 orang lainnya masih menunggu,” kata Gani saat konfrensi pers di Menara Wijaya Setda Sukoharjo, Senin (30/2/2020).
Gani mengungkapkan 6 dari 12 orang PDP sudah dinyatakan sembuh dan sudah diperbolehkan kembali ke rumah.
“1 orang meninggal karena diagnosa Pneumoni Multiple Close Fraktur Os Costae Sinistra,” ungkapnya.
• Update Corona di Indonesia: Total 1414 Kasus, Bertambah di Atas 100 Kasus dalam Seminggu Terakhir
• Diserbu 7.222 Pemudik, Bupati Klaten Minta Langsung Isolasi Mandiri 14 Hari
• UPDATE Corona, Pemkot Solo Sebut Tidak Ada Penambahan Kasus Positif Covid-19 per 29 Maret 2020
Sementara kasus positif Covid-19 ada dua orang, dengan keterangan satu orang masih dirawat di RS Moewardi Solo, dan satu orang meninggal pada 19 Maret 2020 lalu.
Jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 190 orang dengan rincian 11 orang dirawat, 163 orang melakukan isolasi mandiri, dan 16 orang telah selesai dilakukan pemantauan.
Gani mengatakan ada peningkatan jumlah ODP seiring dengan adanya arus mudik dini yang dilakukan sejumlah masyarakat.
Sehingga dia menghimbau kepada masyarakat yang baru saja tiba dari luar kota, untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari.
“Kita masih melakukan pendataan dengan melibatkan Camat, karena itu (para perantau) harus dipantau,” jelasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo, Yunia Wahdiyati menambahkan gugus tugas di tingkat kecamatan dan desa telah melakukan pendataan dilapangan.
Pendataan ini penting dilakukan untuk mengetahui para pemudik tersebut tiba darimana saja, karena untuk sebagaian kota tertentu sudah ada kasus Covid-19 sehingga ada transmisi lokal disana.
“Jika pemudik yang sakit, seperti demam batuk pilek, silahkan untuk memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan (Faskes) terdekat,” imbuhnya.
Yunia meminta kepada seluruh masyarakat untuk bergotong royong dan memperhatikan tetangga atau kerabatnya yang melakukan isolasi mandiri atau ODP. (*)