Solo KLB Corona
Begini Prediksi Pakar Ekonomi UNS Terhadap Ngerinya Dampak Corona yang Tak Hanya Akibatkan Krisis
Pandemi Corona telah menganggu 'kesehatan' ekonomi Indonesia dan bahkan berpotensi memporak-porandakan perekonomian.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
"Awalnya, mudik katanya tidak boleh, terus boleh, itu bisa membuat wali kota, bupati, gubernur menjadi kebingungan," imbuhnya.
• Akibat Corona, Sebanyak 685 Pekerja di Sukoharjo Terkena PHK, Kebanyakan dari Perusahaan Furniture
Lukman menyarankan pemerintah bisa melakukan efisiensi anggaran dengan cara peniadaan kegiatan-kegiatan yang kurang efektif dilakukan saat ini.
Itu bisa menjadi rencana panjang pemerintah dalam menghadapi pandemi Corona.
"Ada upaya melakukan efisien, beberpaa anggaran yang tidak terlalu penting, tidak dilakukan dulu," ujar dia.
"Beberapa program pemerintah, seperti kunjungan-kunjungan tidak perlu lagi, wacana membuat ibukota baru diabaikan dulu," jelas dia.
"Karena yang kita hadapi itu antara hidup dan mati, kalau dibiarkan yang meninggal banyak," tambahnya.
Selain itu, pemenuhan fasilitas kesehatan bagi tenaga medis yang berjibaku menangani pasien Covid-19 menjadi langkah jangka pendek yang bisa diambil pemerintah.
• Bertambah, PHK Karyawan di Klaten Tembus 411 Orang, Karyawan Dirumahkan 25 Orang
"Di mana-mana langka, tugas negara harus segera mencukupi itu, para tenaga medis menjadi garda terdepan saat ini," ucap Lukman.
"Pemberian insentif kepada mereka juga bisa menjadi opsi, mereka menghadapi resiko besar saat ini," imbuhnya.
Lukman berharap pemerintah tidak cuek dan setengah-setengah dalam menghadapi pandemi Corona saat ini.
"Untuk seperti ini harus total, tidak bisa setengah-setengah atau ragu-ragu, sudah pokoknya total, sudah saatnya satu suara," tandasnya. (*)