Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Solo KLB Corona

Ogah PSBB Imbas Corona Seperti di Jakarta, Bupati Wonogiri Jekek Pilih Sosialisasi Berbasis Kultural

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo turut memberikan komentar mengenai Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk meredam wabah Covid-19.

Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Agil Tri
Bupati Wonogiri, Joko Sutopo menggunakan masker saat ditemui di Kantor Dinas Bupati Wonogiri, Jumat (27/3/2020). 

Laporan wartawan TribunSolo.com, Agil Tri

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Bupati Wonogiri, Joko Sutopo turut memberikan komentar mengenai Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk meredam wabah Covid-19 seperti yang sudah diterapkan di DKI Jakarta.

Menurutnya PSBB sesuai Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 21 tahun 2020 ada syarakat yang logis yang harus dipenuhi.

Seperti aspek epidemiologi, kedesakan, sarana prasarana, anggaran, dan SDM yang dimiliki.

Rp 110 Miliar Demi Tangani Corona, Tahun Ini Wonogiri Tak Ada Proyek Infrastruktur, Begini Alasannya

Hal itu kemudian diajukan ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan berkonsultasi dengan BNPB, lalu surat rekomendasi akan turun.

"Epidemiologi kita seperti apa, misal terjadi dalam satu hari terjadi hingga puluhan kasus, mungkin bisa diajukan PSBB," kata Bupati saat ditemui di RSPD Wonogiri, Kamis (9/4/2020).

"PSBB mengacu pada kedaruratan, tapi kondisi kita saat terkendali dan trafiknya semakin baik," imbuhnya.

Sehingga menurut Joko, dari sisi epidemiologi Kabupaten Wonogiri belum layak untuk mengusulkan PSBB, karena tren kasus corona semakin turun.

Pasalnya saat ini, kasus Corona di Wonogiri tercatat 196 ODP, 30 PDP, postif 2 orang, dan 6 orang dirawat.

Selain itu, besarnya wilayah Kabupaten Wonogiri juga dinilai kurang pas jika dilakulan PSBB sesuai PP Nomor 21 tahun 2020.

"Jumlah anggota TNI Polri yang kita miliki berapa? Lalu luasan daerah yang perlu diawasi memungkinkan tidak?," imbuh Bupati.

Imbau Tak Bagi Masker di Tempat Umum, Bupati Wonogiri Jekek : Populer Tapi Jadi PDP, Ya Klenger Dong

Oleh sebab itu, pria yang akrab disapa Jekek itu memiliki cara tersendiri untuk menerapkan PSBB di Kabupaten Wonogiri.

Jekek yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 menjelaskan, PSBB yang tepat diterapkan berbasis kultural.

Misalnya dengan sosialisasi di tingkat bawah yang melibatkan berbagai unsur elemen, agar memiliki kesadaran masing-masing.

Curhat Siswi Asal Sendang Wonogiri Yang Kesulitan Belajar Online Akibat Susah Sinyal

"Maka, kita perlu memperkuat solidaritas kita, membangun kesadaran masyarakat kita secara kolektif," terangnya.

PSBB yang diterapkan dengan mengacu PP 21, menurut Bupati akan menyulitkan masyarakat di dusun-dusun untuk memahami dan sulit menterjemahkan amanat PP tersebut.

Oleh sebab itu, dirinya menekankan dan memberdayakan RT, RW serta tokoh masyarakat untuk PSBB berbasis kultural.

"Diterapkan iya, tapi PSBB akan dimodifikasi secara kultural sehingga lebih mudah diterima oleh masyarakat," tandasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved