Virus Corona
Nasib Ketua RT yang Menolak Pemakaman Perawat di Semarang, Akun Medsos Terus Diserang Komentar
Kekesalan netizen terhadap peristiwa penolakan pemakaman seorang perawat di Semarang, yang wafat karena terpapar Covid-19, dilampiaskan di media sosia
TRIBUNSOLO.COM, UNGARAN - Kekesalan netizen terhadap peristiwa penolakan pemakaman seorang perawat di Semarang, yang wafat karena terpapar Covid-19, dilampiaskan di media sosial.
Netizen pun menyerang sebuah akun Facebook, yang diduga akun dari Ketua RT yang sempat menolak pemakaman TPU Siwarak, Suwakul, Kelurahan Bandarjo, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang.
• Viral Jenazah Perawat Positif Corona Ditolak Warga, Ketua RT Ngaku Menangis: Istri Saya Juga Perawat
• Jenazah Perawat Positif Covid-19 di Semarang Sempat Mendapat Penolakan dari Warga, Ini Kronologinya
Meski peristiwa itu sudah terjadi Kamis (9/4/2020) lalu, tapi hingga kini netizen terus menyerang akun Facebook tersebut.
Banyak netizen yang menghujat dan menyebarkan akun tersebut di sejumlah grup Facebook.
Pemilik akun tersebut diduga sosok Ketua RT yang menolak pemakaman jenazah seorang perawat RSUP Karyadi yang terpapar Covid-19.
Ketua RT tersebut tetap dihujat netizen, meski sudah mengunggah video permintaan maaf di hadapan Persatuan Perawat Nasional Indonesia atau PPNI Jateng.
Dalam video sebelumnya, pelaku yang mengenakan kaos oblong ungu hijau dan celana jauh mengatakan, jika pemakaman jenazah akan mengakibatkan efek yang jauh.
"Setelah dimakamkan, efeknya nanti jauh Pak," ucap pelaku dalam video berdurasi tujuh detik itu.
Diketahui laki-laki itu menjabat sebagai RT di tempat tersebut.
Melihat video ini, netizen pun menuliskan komentar marah.
"Nanti kalau RT sama warganya sakit gak usah ditolong aja," tulis Rynna Pratiwii.
"Ingat kalian juga nanti mati , yang nolak posisi masih sehat. Coba kalo ke serang virus trus meninggal. Dia di tolak apa yg di rasain ? Mikir" tulis Rurruh Imam Fahruddin.
Tak berhenti dengan komentar marah, netizen pun menyerang akun diduga milik pelaku.
Mereka menumpahkan kemarahan di setiap postingan pelaku.
Bahkan, netizen juga saling menyebarkan nama akun tersebut di media sosial.