Solo KLB Corona
Mahasiswa UNS Terkonfirmasi Positif Covid-19, Pemkot Solo Tracking Penghuni Kos di Kentingan Jebres
Pemerintah Kota (Pemkot) Solo bergerak cepat merespon penambahan jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
lihat foto
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo bergerak cepat merespon penambahan jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19.
Pasalnya, total jumlah pasien tersebut kini bertambah menjadi 8 orang atau bertambah 3 pasien dibanding hari sebelumnya.
Satu di antara pasien baru terkonfirmasi positif Covid-19 tersebut merupakan mahasiswa Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Solo.
• Kisah Mahasiswa UNS Solo Tak Tunjukan Indikasi Sakit, Pulang ke Kos Terkonfirmasi Positif Covid-19
• Mahasiswa Positif Corona Berasal dari UNS, Sebulan di Jakarta & Kembali ke Solo Lantas Timbul Gejala
Ia memiliki riwayat perjalanan ke Jakarta yang kini telah tercatat sebagai zona merah penyebaran virus Corona dan sempat menetap di sana selama sebulan.
Sebelum akhirnya, mahasiswa tersebut kembali lagi ke kos di daerah Kentingan, Kelurahan Jebres, Kecamatan Jebres, Kota Solo untuk melanjutkan kuliah.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Solo, Ahyani menyampaikan Pemkot Solo segera melakukan tracking siapa saja yang sempat berkontak dengan mahasiswa tersebut.
"Jadi kasihan sama yang satu kos, kita akan lakukan tracking, dia sempat berkontak dengan penghuni kos yang lain atau tidak," tutur Ahyani saat konferensi pers di Posko Covid-19 Balai Kota Solo, Kamis (16/4/2020).
• Kronologi Mahasiswa di Solo Positif Corona, Satu Kos di Kentingan Jebres Dikarantina Mandiri 14 Hari
• Riwayat 3 Pasien Baru Positif Corona Solo, 2 Orang Ikut Ijtima Gowa, 1 Mahasiswa Tiba dari Jakarta
Selain itu, semua orang yang tinggal di lokasi kos yang ditempati pasien terkonfirmasi positif tersebut kini harus menjalani karantina mandiri selama 14 hari.
"Makanya tolong teman-teman di kos harus semakin waspada, sama-sama menjaga, baik yang pendatang maupun yang didatangi saling menjaga," pinta Ahyani.
"Sakit bilang sakit, jangan sembunyi, nanti tidak diketahui kalau bergejala, kalau disampaikan nanti kita akan gotong royong, kita selesaikan bersama-sama," aku dia menekankan. (*)
