Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Solo KLB Corona

Kisah Sedih Perawat Solo, Kehidupannya Berubah Drastis Selama Pandemi Virus Corona

Alat pelindung diri (APD) pun menjadi senjatanya saat melakukan penanganan pasien. "Tanpa APD, aku tidak akan jadi malaikat yang bersedia bertempur me

Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Agil Trisetiawan
TribunSolo.com/Ryantono Puji
ilustrasi. Mobil jenazah Covid-19 yang disiagakan PMI Solo saat dilakukan simulasi, Kamis (2/4/20200. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Petugas medis tengah bekerja tak kenal lelah ditengah pandemi virus corona ini.

Tidak hanya mempertaruhkan nyawa, waktu, tenaga, dan pikiran, mereka bahkan juga harus rela tidak bercengkrama dengan keluarga seperti biasanya.

Curhat petugas medis yang berprofesi pewarat dari sebuah rumah sakit rujukan di Kota Solo ini harus merelakan melihat sang ibunda tercinta dari kejauhan, disaat dia tengah rindu.

Rawat Pasien Covid-19, Perawat Solo Ini Tak Bisa Langsung Peluk Anak : Saya Manusia Biasa

2 Dokter RSUD Dr Moewardi Solo Positif Covid-19, Dewan Pengawas Sebut Kondisi Membaik

Menurut wanita yang sudah memiliki tiga anak yang enggan disebutkan namanya itu, biasanya saat bertemu sang ibunda, dia bisa memeluk sang ibu untuk melampiaskan rasa rindu.

Namun, saat pandemi Covid-19 ini mewabah, dia harus rela mengurangi intensitas bertemu sang ibu.

"Ibuku ada di Salatiga," tutur dia kepada TribunSolo.com, Minggu (19/4/2020).

Seorang Ibu di Lampung Tega Bunuh 2 Anak Kandungnya, Diduga Mengidap Depresi

Larangan Mudik di Indonesia di Tengah Pandemi Virus Corona Jadi Sorotan Media Asing

Saat memperingati 1000 hari meninggalnya almarhum ayahnya, dia mendatangi rumah ibunya di Salatiga.

"Saya pulang hanya untuk mengantar souvenir peringatan 1000 hari almarhum bapak," tutur dia.

Ia pun memilih untuk tidak masuk ke rumah dan memilih di luar dengan menerapkan jaga jarak saat berada di rumah sang ibu.

Meskipun ia tahu sang ibu sudah terlampau rindu dan ingin memeluknya saat tiba di rumahnya.

"Tapi, saya tidak berani untuk masuk rumah," kata dia.

Ia sadar itu demi menjaga kesehatan keluarganya, termasuk sang ibu di tengah pandemi Corona yang belum mereda.

Akhirnya, rindu itu belum terbayar tuntas karena ia harus segera kembali ke Solo untuk merawat pasien Covid-19.

"Ini cerita betapa saya merindukan pelukan seorang ibu untuk saat-saat seperti ini, tapi entah kapan akan terwujud," ucap dia.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved