Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Solo KLB Corona

5 Fakta Pemilik Kos vs 3 Perawat RSUD Bung Karno Solo, Cekcok dengan Suami, Mengaku Sudah Komunikasi

Kabar terusirnya tiga srikandi perawat RSUD Bung Karno Solo dari tempat indekosnya di Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo menghebohkan publik.

Penulis: Asep Abdullah Rowi | Editor: Reza Dwi Wijayanti
TribunSolo.com/Istimewa
Sebanyak 3 tenaga medis atau perawat RSUD Bung Karno Solo ditolak tinggal di sebuah indekos daerah Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo saat tiba di RS dengan mobil ambulance. 

Itu lantaran Rahma diketahui bertempat tinggal di daerah Kecamatan Laweyan, Kota Solo.

Sedangkan, Siska bertempat tinggal di kawasan Boyolali.

2. Cekcok dengan Suami

Awal mula pengusiran ternyata karena pemilik indekos Siti Mutmainah sempat cekcok dengan suaminya, Totok.

Totok sempat menelisik alamat dua orang perawat yang berasal dari Kota Solo dan Boyolali.

Adapun Totok menurut penuturan Siti kemudian mengetahui jika Rumah Sakit (RS) tempat bekerja ketiga perawat itu sudah tidak menerima pasien rawat jalan dan sudah mulai merawat pasien positif Covid-19.

Totok pun mulai khawatir dan takut untuk memperbolehkan mereka tinggal di indekos.

Sebanyak 3 tenaga medis atau perawat RSUD Bung Karno Solo ditolak tinggal di sebuah indekos daerah Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo saat tiba di RS dengan mobil ambulance.
Sebanyak 3 tenaga medis atau perawat RSUD Bung Karno Solo ditolak tinggal di sebuah indekos daerah Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo saat tiba di RS dengan mobil ambulance. (TribunSolo.com/Istimewa)

Siti yang bekerja sebagai bidan kemudian memberikan pemahaman kepada suaminya, namun suaminya tidak bisa menerima edukasi tersebut. 

"Saya sudah berikan pemahaman ke bapak, tapi dia takut dan kami sering bertengkar," imbuhnya. 

Siti mengatakan, suaminya memiliki riwayat penyakit kolitis ulseratif atau radang usus, yang bilamana suaminya stres, maka penyakit itu akan kambuh. 

"Saya melihat kondisi kesehatan suami saya, kalau ngedrop bisa kambuh, dan keadaannya dalam kondisi seperti ini sangat membingungkan, hingga tidur dan makannya tidak teratur," jelasnya. 

Akhirnya Siti mengirimkan pesan melalui Whatsapp kepada tiga perawat itu untuk mencari tempat yang lebih aman. 

"Saya WA kepada anak-anak itu, dengan berat hati dan demi keamanan bersama, untuk pindah ketempat yang lebih aman."

"Tidak ada pemakasaan dan pengusiran," katanya. 

Pesan itu kemudian direspon baik dengan di balas "Iya bu nanti gak papa, nanti barang-barangnya kami ambil" kata Siti menirukan balasan WA tersebut.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved