Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Viral Bocah Bantu Ayahnya di Klaten

Bocah Kelas 4 SD Senang Bisa Membantu Ayahnya Jual Mainan di Klaten, Kelak Ingin Seperti Ronaldo

Menemani ayahnya setiap jualan tak membuat Fadhilah bocah kelas 4 SDN 1 Sukorejo Klaten tertekan.

Penulis: Ilham Oktafian | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Ilham Oktafian
Rumah yang ditempati Fadhilah dan ayahnya Suparjo di kediamannya saat tidak berjualan di Dukuh Sukorejo, Desa Sukorejo, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten, Jumat (1/5/2020). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ilham Oktafian

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Menemani ayahnya setiap jualan tak membuat Fadhilah bocah kelas 4 SDN 1 Sukorejo Klaten tertekan.

Bocah 10 tahun itu justru senang bisa membantu ayahnya yang tunanetra untuk berkeliling di Alun-alun Kabupaten Klaten.

"Senang bisa bantu," ucap Fadhilah saat ditemui TribunSolo.com di kediamannya di Dukuh Sukorejo, Desa Sukorejo, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten, Jumat (1/5/2020).

Dikatakan oleh Suparjo, anak semata wayangnya itu sudah membantunya sejak Fadhilah berumur 4 tahun.

Cerita Hidup Suparjo, Ditinggal Istri Usai Bangkrut & Alami Kebutaan, Kini Jual Mainan Dibantu Anak

Demi Sesuap Nasi & Irit Ongkos, Bocah & Ayahnya di Klaten Rela Menginap di Emperan Pasar saat Jualan

Suparjo ingin anaknya belajar bagaimana kerasnya hidup yang sesungguhnya.

Fadhilah mempunyai hobi sepakbola, ada beberapa bola di rumah yang cukup sederhana itu.

Ia mengaku ingin menjadi pemain sepakbola terkenal seperti Cristiano Ronaldo.

"Ingin seperti Ronaldo," kata Fadhil yang tampak malu-malu.

Kisah Bocah Kelas 4 SD di Klaten Ikut Banting Tulang Jual Mainan Bersama Ayahnya yang Alami Kebutaan

Pelaku Bekas Karyawannya yang Dipecat 3 Tahun Lalu,Merampok Koperasi di Klaten karena Utang Menumpuk

Saat sekolahnya belum diliburkan, Fadhil sapaan akrabnya membantu ayahnya berjualan selepas pulang sekolah.

Ia pun ikut bermalam, di pasar induk Klaten setiap sabtu malam.

Untuk urusan puasa, rupanya Fadhil sudah menjalani puasa penuh semenjak kelas 2 SD.

Aa dilatih bapaknya untuk tetap menahan lapar meski godaan dari kawan sepermainannya selalu datang. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved