Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Viral Bocah Bantu Ayahnya di Klaten

Demi Sesuap Nasi & Irit Ongkos, Bocah & Ayahnya di Klaten Rela Menginap di Emperan Pasar saat Jualan

Perjalanan Suparjo, penjual mainan tuna netra yang dibantu anaknya saat keliling di Kabupaten Klaten, harus menginap di sebuah pasar.

Penulis: Ilham Oktafian | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Ilham Oktafian
Fadhilah dan ayahnya Suparjo di kediamannya saat tidak berjualan di Dukuh Sukorejo, Desa Sukorejo, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten, Jumat (1/5/2020). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ilham Oktafian

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Perjalanan Suparjo, penjual mainan tuna netra yang dibantu anaknya saat keliling menjajakan barang dagangannya di Kabupaten Klaten, harus menginap di sebuah pasar.

Ya, hal itu dilakukan pria 41 tahun demi memangkas ongkos pulang pergi saat berjualan.

Bersama anaknya, Fadhilah ia tak sungkan untuk tidur di emperan toko selepas minggu malam berjualan di alun-alun Klaten.

Ia rutin menginap di emperan pasar karena harus berjualan lagi saat Car Free Day (CFD) Klaten di minggu pagi.

Kisah Bocah Kelas 4 SD di Klaten Ikut Banting Tulang Jual Mainan Bersama Ayahnya yang Alami Kebutaan

Viral, Foto-foto Dua Bocah di Klaten Jualan Ikan Hias di Pinggir Jalan, Ibunda Disebut Sakit Stroke

"Iya kan malem minggu itu keliling jualan di alun-alun itu," kata dia di kediamannya di Dukuh Sukorejo, Desa Sukorejo, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten, Jumat (1/5/2020).

"Kalau paginya ada CFD, jadi biar irit ongkos saya nginep di pasar," jelas dia.

Meski tidur dengan kondisi seadanya, Supajo mengaku tak mempersoalkan karena yang lebih diutamakan untuknya adalah sesuap nasi bagi dia dan anaknya yang masih 10 tahun.

Bakan saat tidur di pasar, Fadhilah yang terbiasa menemani ayahnya berjualan tak pernah merasakan sakit, padahal tak jarang saat berjualan hujan turun secara tiba-tiba.

Gaji Kecil, Diiming-iming Rp 2,9 Juta,Satpam di Klaten Ini Luluh Bantu Curi Barang di Tempat Bekerja

Demi Bayar Utang, Tukang Sate Madura Tega Sekap Pelangganya di Klaten dan Kuras Perhiasan Korban

"Fadhilah tidur di pasar gak kedinginan, dia badannya kuat," tuturnya.

"Saya aja kalau kehujanan gampang masuk angin," katanya.

Dengan intensitas pembeli yang tinggi saat sabtu malam dan minggu pagi, Suparjo dengan keterbatasan fisiknya tak mempermasalahkan harus tidur di mana dan kondisi seperti apa.

"Kalau gak nginep ongkosnya 2x, soalnya kalau malem minggu, sama minggu pagi itu jualan paling laris dari hari biasa," pungkasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved