Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Viral Bocah Bantu Ayahnya di Klaten

Kisah Suparjo Penyandang Tunanetra di Klaten, Nelangsa seusai Usaha Bangkrut hingga Alami Kebutaan

Suparjo menceritakan kisah hidupnya sebelum memutuskan berjualan mainan selama 2 tahun terakhir ini.

Penulis: Ilham Oktafian | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
TribunSolo.com/Ilham Oktafian
Fadhilah dan ayahnya Suparjo di kediamannya saat tidak berjualan di Dukuh Sukorejo, Desa Sukorejo, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten, Jumat (1/5/2020). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ilham Oktafian

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Suparjo menceritakan kisah hidupnya sebelum memutuskan berjualan mainan selama 2 tahun terakhir ini.

Pria 41 tahun itu menuturkan hidupnya langsung berubah total saat ia menderita kebangkrutan beberapa tahun lalu.

"Dulu saya ada usaha di Jawa Barat, dari tahun 2000 sampai tahun 2009," tutur dia di kediamannya di Dukuh Sukorejo, Desa Sukorejo, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten, Jumat (1/5/2020).

"Saya ada usaha busana di sana, selain itu ada ngurusin usaha juga buat kegiatan pasar malem," katanya.

 Demi Sesuap Nasi & Irit Ongkos, Bocah & Ayahnya di Klaten Rela Menginap di Emperan Pasar saat Jualan

 Kisah Bocah Kelas 4 SD di Klaten Ikut Banting Tulang Jual Mainan Bersama Ayahnya yang Alami Kebutaan

Roda hidup Suparjo langsung berputar saat usaha yang ia tekuni mengalami kebangkrutan.

Saat kondisinya di bawah, istrinya malah dengan tega menceraikannya.

Sontak ia tinggal sendirian di rumah sederhana di Desa Sukorejo, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten.

"Istri saya sekarang di Cirebon, sudah cerai," ucap dia.

"Semenjak keadaan bangkrut total itu," katanya.

Kebutaan yang ia alami bukan bawaan dari lahir, saat kondisi ekonominya buruk, tiba-tiba ia merasa banyak beban pikiran yang mengganggu fungsi penglihatannya.

Tak serta merta tak bisa melihat langsung, ia pun mengalami gejala yang aneh hingga membuatnya dirawat di rumah sakit.

 Mantan Sosok Penting Penjaga Kampung Halaman Presiden Jokowi di Solo Menjabat Kapolda Jateng

 Gaji Kecil, Diiming-iming Rp 2,9 Juta,Satpam di Klaten Ini Luluh Bantu Curi Barang di Tempat Bekerja

"Asalnya saya tidak tahu, tiba-tiba tiap melihat ada garis," tuturnya.

"Setelah itu hilang, dibawa ke dokter gak ada penyakit," ungkapnya.

Selepas beberapa kali ia dirawat, gejala gangguan penglihatannya tak menunjukkan hal yang positif.

"Sejak saat itu tidak bisa melihat lagi seperti sekarang," pungkasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved