Viral Bocah Bantu Ayahnya di Klaten
Kisah Suparjo Penyandang Tunanetra di Klaten, Nelangsa seusai Usaha Bangkrut hingga Alami Kebutaan
Suparjo menceritakan kisah hidupnya sebelum memutuskan berjualan mainan selama 2 tahun terakhir ini.
Penulis: Ilham Oktafian | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ilham Oktafian
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Suparjo menceritakan kisah hidupnya sebelum memutuskan berjualan mainan selama 2 tahun terakhir ini.
Pria 41 tahun itu menuturkan hidupnya langsung berubah total saat ia menderita kebangkrutan beberapa tahun lalu.
"Dulu saya ada usaha di Jawa Barat, dari tahun 2000 sampai tahun 2009," tutur dia di kediamannya di Dukuh Sukorejo, Desa Sukorejo, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten, Jumat (1/5/2020).
"Saya ada usaha busana di sana, selain itu ada ngurusin usaha juga buat kegiatan pasar malem," katanya.
• Demi Sesuap Nasi & Irit Ongkos, Bocah & Ayahnya di Klaten Rela Menginap di Emperan Pasar saat Jualan
• Kisah Bocah Kelas 4 SD di Klaten Ikut Banting Tulang Jual Mainan Bersama Ayahnya yang Alami Kebutaan
Roda hidup Suparjo langsung berputar saat usaha yang ia tekuni mengalami kebangkrutan.
Saat kondisinya di bawah, istrinya malah dengan tega menceraikannya.
Sontak ia tinggal sendirian di rumah sederhana di Desa Sukorejo, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten.
"Istri saya sekarang di Cirebon, sudah cerai," ucap dia.
"Semenjak keadaan bangkrut total itu," katanya.
Kebutaan yang ia alami bukan bawaan dari lahir, saat kondisi ekonominya buruk, tiba-tiba ia merasa banyak beban pikiran yang mengganggu fungsi penglihatannya.
Tak serta merta tak bisa melihat langsung, ia pun mengalami gejala yang aneh hingga membuatnya dirawat di rumah sakit.
• Mantan Sosok Penting Penjaga Kampung Halaman Presiden Jokowi di Solo Menjabat Kapolda Jateng
• Gaji Kecil, Diiming-iming Rp 2,9 Juta,Satpam di Klaten Ini Luluh Bantu Curi Barang di Tempat Bekerja
"Asalnya saya tidak tahu, tiba-tiba tiap melihat ada garis," tuturnya.
"Setelah itu hilang, dibawa ke dokter gak ada penyakit," ungkapnya.
Selepas beberapa kali ia dirawat, gejala gangguan penglihatannya tak menunjukkan hal yang positif.
"Sejak saat itu tidak bisa melihat lagi seperti sekarang," pungkasnya. (*)