Virus Corona
4 Kasus Bayi Dibawah 1 Tahun Positif Covid-19 dalam Sepekan, Seberapa Besar Risiko Bayi Tertular?
Tercatat dalam sepekan terakhir terdapat 4 bayi di bawah 1 tahun yang terpapar virus corona.
Penulis: Naufal Hanif Putra Aji | Editor: Hanang Yuwono
Saat ini bayi itu dirujuk ke RSUD Wongsonegoro, Ketileng Semarang, untuk menjalani perawatan lebih intensif.
Gugus tugas penanganan Covid-19 grobogan menyatakan, bayi satu bulan dari Desa Sugihmanik, Kecamatan Tanggungharjo, Grobogan itu, dilahirkan di Rumah Sakit Dokter Kariadi Semarang.
"Karena lahir prematur, bayi itu sempat dirawat selama tiga minggu, kemudian baru sehari dipulangkan, bayi ini mengalami sesak-sesak sehingga dibawa ke Rumah Sakit Wongsonegoro Semarang setelah dilakukan tes swab, hasilnya keluar positif Covid-19" ujarnya, seperti dilansir Kompas TV, Sabtu (2/5/2020).
Diduga, bayi ini tertular virus Covid-19 di Rumah Sakit Karyadi Semarang, pada saat dirawat selama 3 minggu.
Melihat data tersebut tentunya miris jika ada bayi yang baru sebulan dilahirkan bisa tertular virus corona.
• Update Corona di Jateng 3 Mei 2020: Total 788 Kasus Positif, 144 Sembuh dan 74 Meninggal
Lalu sebenarnya seberapa beresiko bayi bisa tertular corona?
Dikutip dari TribunnewsWiki ternyata kasus corona pada bayi termasuk yang jarang ditemukan.
Sebelum virus ini sampai ke Indonesia, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memang sudah meneliti bila wabah ini akan jarang menyerang bayi dan anak-anak.
Mengapa demikian?
Mengutip dari NewYorkTimes, sebagian besar pengidap virus corona ternyata berusia 45-56 tahun.
Usia tersebut dianggap merupakan usia yang memiliki risiko tinggi terinfeksi virus corona.
Sementara itu kasus infeksi Covid-19 jarang ditemukan pada bayi dan anak-anak.
Dalam laporan yang ditulis New York Times beberapa waktu lalu, Dr Malik Peiris mengungkap bila bayi dan anak tetap bisa terinfeksi, namun risikonya sangat rendah.
"Dugaan saya adalah orang yang lebih muda tetap bisa terinfeksi, tetapi mereka mendapatkan risiko yang relatif lebih ringan,” kata Dr Malik Peiris, Kepala Virologi di Universitas Hong Kong, yang telah mengembangkan tes diagnostik untuk virus corona.
• Kisah Warga NTT Tolak Tegas Bantuan Pemerintah: Tuhan Kasih Saya 10 Jari untuk Berusaha
Apakah Bayi Perlu Menggunakan Masker untuk Mencegah Virus Corona?