Berita Boyolali Terbaru
Selain Buat Patung Rudy "Do Manuto", Buruh di Boyolali Juga Buat Patung Gus Dur dan Indro Warkop
"Saya ingin belajar buat patung figur seseorang, itu saya perlu latihan tidak langsung bisa, latihan lewat youtube, ikut komunitas di facebook,"
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Buruh pabrik makanan di daerah Kecamatan Teras Boyolali, Dinar Sulistiyo memiliki semangat belajar yang tinggi pada dunia patung.
Dia belajar dari Youtube dan komunitas Facebook menjadi sarananya untuk mengulik cara membuat patung tersebut.
Jalannya pun tak semudah membalikan telapak tangan, ada saja kendala yang menghampiri.
• Update Corona di Jateng 3 Mei 2020: Total 788 Kasus Positif, 144 Sembuh dan 74 Meninggal
• Antisipasi Ledakan Penduduk saat Pendemi Corona, Pemkab Sukoharjo Ingatkan Pasangan Subur Tetap KB
"Saya ingin belajar buat patung figur seseorang, itu saya perlu latihan tidak langsung bisa, latihan lewat youtube, ikut komunitas di facebook, tanya-tanya," kata Dinar kepada TribunSolo.com, Sabtu (2/5/2020).
"Terus sedikit-sedikit coba membuat, walaupun tidak lancar ada saja kendala," imbuhnya membeberkan.
Patung sosok Presiden Keempat Republik Indonesia, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur menjadi yang pertama di buatnya.
"Tahun 2018 mulai buat patung Gus Dur karena ingin buat tokoh nasional dan saya kebetulan mengidolakan Gus Dur," tutur Dinar.
"Ini saya juga buat artis bertalente, ada komendian legendaris Indonesia Indro Warkop dan Reza Rahadian," tambahnya.
• Belajar dari Youtube, Buruh Pabrik Boyolali Buka Usaha Miniatur Patung, Dapat Order Sampai Sumatra
Pada tahun 2019, ia mulai memberanikan diri membuka jasa pembuatan pagung miniatur.
"Awal-awal mulai buat itu, saya beranikan diri buat, ternyata banyak peminatnya yang ingin dibuatkan, mereka kebanyakan pesan lewat instagram," kata Dinar.
Ia pun sering menggunggah beberapa karya patungnya di instagram @patung_miniatur yang dikelolanya sendiri.
"Untuk harga tergantung ukuran dan bahan karena mencari bahan ditiap kota belum tentu ada, jadinya harus pesan online, harganya 1,5 kilo bisa Rp 400 ribu sampai Rp 500 ribu," jelas Dinar.
"Terus untuk range harga saya kasih tergantung ukuran juga antara Rp 800 juta sampai Rp 1,2 juta," tambahnya.
Dinar bisa menyelesaikan pesanan kurang lebih 3 sampai 4 minggu lantaran harus berbagai waktu dengan kesibukannya sebagai seorang buruh.
"Ternyata banyak yang pesan, itu bisa buat tambahan untuk mencukupi keperluan sehari-hari," kata Dinar.
Patung buatannya sudah dikirimnya ke sejumlah daerah di Indonesia, termasuk Sumatera dan Kalimantan.
"Paling jauh Sumatera utara, waktu itu pesan figur PNS, pokoknya sudah ke Sumatera, Kalimantan, ada juga Sulawesi, NTT, Bali, yang belum Papua," ucap Dinar. (*)