Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Solo KLB Corona

Viral Warga Tolak Jenazah di Desa Manjungan, Pihak Keluarga Disebut Kurang Komunikasi

Viral unggahan soal penolakan pemakamanan jenazah di Ngawen, Klaten, Minggu (3/5/2020) lalu.

Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
TRIBUNSOLO.COM/MARDON WIDIYANTO
Pertemuan Kepala Camat Ngawen, Perangkat Desa Manjungan, Ketua RW 10, dan pihak keluarga di Kantor Desa Manjungan, Klaten, Senin (4/5/2020). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN – Sempat viral unggahan di sosial media, yang berisi diduga warga di Dukuh Mladang, Dukuh Manjungan, Kecamatan Ngawen, Klaten, menolak jenazah almarhumah Suwarni, Minggu (3/5/2020) lalu.

Akibat viralnya postingan tersebut, Pemerintah Desa Manjungan menggelar pertemuan dengan keluarga Alm Suwarni bersama ketua RW 10 dengan dihadiri Camat Ngawen, Senin (4/5/2020).

Dalam pertemuan tersebut, Pemdes Manjungan meminta klarifikasi kepada kepada pihak keluarga atas postingan yang menyudutkan warga desa.

Heboh RW Disebut Provokasi Penolakan Jenazah Perempuan di Klaten, Ternyata Meninggal Akibat Migren

Dari hasil pertemuan tersebut, menghasilkan kesimpulan bahwa pentingnya komunikasi kepada pihak pemdes, hal ini agar tidak terjadi seperti ini lagi dikemudian hari.

Kepala Desa Manjungan, Dunung Nugraha, menyayangkan kuranganya komunikasi pihak keluarga almarhum dengan pihaknya dalam proses pemakaman jenazah

.

"Dari pihak keluarga atas kurangnya komunikasi kepada kami terkait pemakamam almarhumah," ungkap Dunung.

Dunung mengatakan perlunya saling berkoordinasi dengan pihak pemerintah desa di tengah pandemi Covid-19 saat ini.

Alumni Klaster Gowa Asal Sukoharjo yang Positif Covid-19 Hanya Jalani Isolasi Mandiri, Ini Alasannya

"Tidak hanya mengenai hal ini, ada warga yang mudik dari perantauan juga perlu koordinasi dengan kita, agar tidak terjadi hal seperti ini," ucapnya.

Sementara itu Camat Ngawen, Ana Fajria Hidayati mengingatkan kepada seluruh pihak akan perlunya koordinasi ditengah pandemi Covid-19.

Ana berasalan, masalah yang terjadi saat ini adalah masalah yang sensitif dan tidak terjadi hal yang sama.

"Saat ini, ditengah pandemi, yang terpenting adalah saling koordinasi," tandasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved