Fakta Menarik Tentang Klaten

Asal-usul Desa Balerante di Kemalang Klaten : dari Legenda Rantai Besi, kini jadi Desa Wisata

Balerante merupakan salah satu desa di lereng Gunung Merapi yang memiliki sejarah panjang sekaligus keindahan alam yang memukau.

|
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TribunSolo.com
WISATA KLATEN - Penampakan Gunung Merapi dari kawasan objek wisata Kali Talang, Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, pada Jumat (6/11/2020). Beginilah asal-usul nama Desa Balerante. 

Ringkasan Berita:
  • Desa Balerante, lereng Gunung Merapi di Klaten, terkenal akibat erupsi 2010 dan legenda ketela raksasa berisi rantai, kini berkembang jadi desa wisata dengan udara sejuk, panorama alam, budaya, dan ekonomi kreatif.
  • Destinasi unggulan: Ekowisata Kali Talang, cekungan alami ±100 m, spot sunrise, trekking, camping, glamping, olahraga downhill, dan fotografi alam.
  • Akses mudah via Jalan Jogja–Solo, tiket masuk Rp5.000, parkir Rp3.000, aman dari zona bahaya Merapi (±4 km dari puncak).

 

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Wisata di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, tidak melulu umbul atau candi.

Tribuners bisa mengunjungi Desa Balerante, di Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten.

Ya, Balerante merupakan salah satu desa di lereng Gunung Merapi yang memiliki sejarah panjang sekaligus keindahan alam yang memukau.

Baca juga: Asal-usul Gunung Sepikul Sukoharjo, Ada Legenda Bandung Bondowoso Pikul Batu untuk Membuat Bukit

Desa ini pernah menjadi perhatian nasional saat erupsi Merapi 2010, ketika seluruh wilayahnya luluh lantak diterjang awan panas wedhus gembel.

Desa yang berada sekitar empat kilometer dari puncak Merapi ini sempat berubah menjadi desa mati, tanpa kehidupan, tanpa suara.

Namun Balerante bangkit.

Kini, desa yang dahulu menjadi saksi kedahsyatan Merapi justru menjelma menjadi salah satu desa wisata terbaik di Jawa Tengah, menawarkan panorama pegunungan, budaya lokal, serta legenda masa lampau yang menarik.

Asal-Usul Nama Balerante

Nama Balerante berasal dari dua kata, yaitu “bale” (tempat bersandar atau bale-bale) dan “rante” (rantai).

Menurut cerita yang diwariskan warga, dahulu ada seorang petani yang menanam ketela di pekarangannya.

Ketela itu tumbuh tidak wajar, merambat menyerupai bale-bale dan menghasilkan umbi berukuran raksasa, sebesar beduk masjid.

Baca juga: Asal-usul Kecamatan Kartasura : Bekas Ibu Kota Mataram, Kini jadi Kawasan Modern di Sukoharjo

Ketika sang petani membelah ketela tersebut, ia menemukan rantai besi di dalamnya.

Kejadian aneh itu membuat lokasi tersebut kemudian dikenal warga sebagai Balerante, yang berarti rantai yang berada di atas bale-bale.

Rantai itu bahkan konon dibawa oleh seorang tokoh dari Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.

Legenda ini menjadi bagian penting dari identitas desa yang kini berkembang sebagai destinasi wisata unggulan.

WISATA KLATEN - Pemandangan Asri. Pemandangan di Obyek Ekowisata Kalitalang masih terlihat asri di Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten.
WISATA KLATEN - Pemandangan Asri. Pemandangan di Obyek Ekowisata Kalitalang masih terlihat asri di Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten. (TRIBUNSOLO.COM/Ibnu DT)

Bangkit sebagai Desa Wisata

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved