Berita Klaten Terbaru
Kronologi Pria Gantung Diri Usai Kabur Dari RS di Klaten, Terungkap Karena Sakit Tak Kunjung Sembuh
Polres Klaten memastikan pria yang ditemukan tewas gantung diri itu sempat melarikan diri dari rumah sakit tempat dia dirawat, Selasa (12/5/2020).
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Asep Abdullah Rowi
Sebelumnya warga digemparkan dengan penemuan sesosok pria yang telah tewas tergantung di pohon kawasan rel kereta api Dusun Tambak Pancasan, Desa Gemblegan, Kecamatan Kalikotes, Kabupaten Klaten, Selasa (12/5/2020).
Dari informasi yang dihimpun TribunSolo.com, penemuan mayat pertama kali didapati warga yang tengah melintas pada pukul 06.30 WIB.
Bahkan ada selang kesehatan yang tengah menempel pada bagian alat vital pria yang tidak membawa identitas sama sekali.
Kades Gemblegan, Waloya mengungkapkan kronologi penemuan seorang pria tak dikenal menggantung di pohon jati itu pukul 06.30 WIB.
"Saat itu saya langsung cek lokasi kejadian dan melihat langsung korban," ucap Waloya.
Setelah dicek, ternyata korban gantung diri bukan warganya.
• Ramaikan Panggung Pilkada Klaten, Pasangan ABY-HJT Siap Lawan Petahana : Kami Bukan Boneka Pilkada
• Update Corona Klaten 11 Mei 2020 : Jumlah Kasus Pasien Positif Tak Bertambah, Tambahan OTG 64 Orang
"Sesudah dicek, korban bukan merupakan warga kami dan juga bukan warga di sekitar desa kami," ujar dia.
Pihaknya melaporkan kejadian tersebut Polsek Kalikotes.
"Pada saat pihak Polsek Kalikotes datang, mereka menggunakan pakaian APD lengkap," kata Waloya.
Bahkan menurut informasi yang dihimpun TribunSolo.com korban pernah melakukan perawatan di RSI Klaten.
Humas RSI Klaten Agus Susanto pun, ia membenarkan bahwa korban pernah dirawat di RSI Klaten.
Agus mengatakan korban saat itu sudah diizinkan pulang oleh pihak rumah sakit.
"Benar, korban pernah dirawat di sini dan baru saja selesai dari perawatan," kata Agus.
Lebih lanjut dia menjelaskan, korban bersama keluarga mengurus administrasi rumah sakit.
"Saat itu, korban meminta untuk pulang duluan kepada pihak keluarga," jelasnya.
Agus mengatakan korban berasal dari Karangpandan, Kabupaten Karanganyar.
Agus menegaskan bahwa korban bukan pasien Covid-19.
"Korban dirawat bukan di bangsal Covid-19," singkatnya.
Saat ditanya terkait riwayat penyakit korban, dia enggan menjawab.
"Itu sudah masuk privasi, kami tak bisa mengatakannya," tandasnya. (*)