Solo KLB Corona
Lapak Oprokan di Pasar Klithikan Notoharjo Ditutup, 400 Pedagang Tak Boleh Berjualan Sementara
Kepala Dinas Perdagangan Solo, Heru Sunardi mengatakan, di lapak oprokan tersebut ada sebanyak 400 pedagang.
Penulis: Ryantono Puji Santoso | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ryantono Puji Santoso
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Pemkot Solo menutup lapak oprokan di Pasar Klithikan Notoharjo Kamishingga Sabtu (14-16/5/2020).
Kepala Dinas Perdagangan Solo, Heru Sunardi mengatakan, di lapak oprokan tersebut ada sebanyak 400 pedagang.
"Kalau pedagang oprokan itu yang biasa mengisi wilayah kosong di Pasar Notoharjo," kata dia.
Mereka biasanya berdagang lagi mulai pukul 05.00 WIB hingga 08.30 WIB.
Biasanya paling ramai pedagang dan pengunjung di di lapak oprokan Notoharjo pada hari minggu.
• Jokowi Naikkan Iuran BPJS di Tengah Corona, Wali Kota Solo Rudy : Pemkot Hanya Bisa Bayar Sampai Mei
Penutupan pasar di Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon itu lantaran masih ada pembeli yang ngeyel berkerumun dan tidak menggunakan masker.
Kepala Dinas Perdagangan Solo, Heru Sunardi mengatakan, petugas tegas bila ada yang tidak mengikuti protokoler kesehatan Covid-19.
Dia menjelaskan, penutupan lapak oprokan lantaran pengunjung pasar tersebut diketahui berjubel dan bergerombol.
"Mereka juga tidak jaga jarak dan tidak tertib pakai masker," jelas Heru.
• Wali Kota Solo Bingung Dengan Sistem Kenaikan BPJS Kesehatan, Sebut Ada Aturan yang Tumpang Tindih
Berdasarkan hal tersebut Pemkot akan menutup lapak itu mulai tiga hari ke depan, Kamis hingga Sabtu (14-16/5/2020).
"Kita juga akan merumuskan bagaimana pasar oprokan ini ke depannya agar tertib," jelas Heru.
Pihaknya juga sudah mengederkan surat edaran Dinas Perdagangan Kota Surakarta nomor 510/1529 tentang penutupan sementara zona pedagang oprokan Pasar Notoharjo.
"Jelas yang akan ditutup zona pedagang oprokan pasar Notoharjo pada 14 - 16 Mei 2020," jelasnya. (*)