Virus Corona
WHO Sebut Corona Bisa Jadi Endemik di Masyarakat, Simak Bedanya dengan Pandemi, Akankah Seperti DBD?
Direktur Kedaruratan WHO, dr Mike Ryan, menyebut virus corona tak akan pernah hilang dan bisa menjadi virus endemik yang ada.
Penulis: Naufal Hanif Putra Aji | Editor: Hanang Yuwono
Endemik juga pada umumnya penyakit yang menetap dalam waktu yang lama di wilayah tertentu.
Jika di Indonesia salah satu penyakit yang umum muncul di Indonesia sebagai penyakit endemik yaitu demam berdarah dengue (DBD).
Penyakit yang disebabkan virus Dengue yang ditularkan melalui nyamuk ini dapat timbul sepanjang tahun.
Tak hanya itu contoh lain dari endemi di Indonesia adalah hepatitis, Kusta, Malaria hingga penyakit Kaki Gajah.
• Buntut Pasien Positif Corona Diduga Tulari Jemaah Masjid, 90 KK di Joyotakan Solo Diisolasi 14 Hari
New Normal akibat Pandemi Corona
Terkait hal tersebut Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono menegaskan usai pandemi Covid-19, baik secara global maupun khusus Indonesia, kondisi tidak akan kembali seperti pra-pandemi.
"Kita tidak akan kembali ke situasi Indonesia seperti sebelum pandemi yang kita dulu normal. Kita akan menuju Indonesia baru yang berbeda," kata Pandu dalam diskusi daring bertajuk "Mobilitas Penduduk dan Covid-19: Implikasi Sosial, Ekonomi dan Politik", Senin (4/5/2020).
Maksud dari new normal yang disebutkan Pandu tercermin dari banyak aspek. Mulai dari kehidupan sosial, kesehatan, ekonomi, psikologis, dan lain sebagainya.
"Dulu yang kita anggap normal, ternyata tidak siap dalam menghadapi pandemi yang seperti ini. Kita harus menuju Indonesia yang baru yang berbeda atau disebut new normal. Apakah kita akan normal seperti masa lalu? Berkerumun, berkumpul-kumpul, pergi ke restoran, bisa melakukan kegiatan arisan, halal bihalal, atau yang lain, mungkin tidak seperti itu. Seperti apa nantinya, kita gak tahu," imbuhnya.
Pandu menyebutkan setidaknya ada beberapa rekomendasi untuk mempersiapkan new normal di Indonesia.
1. Mitigasi kesehatan masyarakat dan sosial, ekonomi, serta psikologis
Dalam langkah pertama ini, pemerintah bersama penduduk harus tetap mengutamakan public health atau kesehatan masyarakat.
Selain itu, masalah sosial, ekonomi dan psikologis perlu dipersiapkan mitigasinya sejak saat ini.
2. Perkuat resilien komunitas
Tidak jauh berbeda dari sebagian aspek dalam mitigasi di atas. Resilien komunitas berarti kita harus memperkuat kultural komunitas.