Fakta 90 KK di Joyotakan Jalani Karantina: Ada 10 Orang yang Reaktif, 2 Sudah Terkonfirmasi Positif
Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Solo, Ahyani mengatakan ada 10 orang yang reaktif, 2 diantaranya terkonfirmasi positif
Penulis: reporter | Editor: Tribun Network
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Sebanyak 90 kepala keluarga (KK) di dua rukun tetangga (RT) di Kampung Joyotakan, Kecamatan Serengan, Solo Jawa Tengah menjalani karantina wilayah selama 14 hari.
Hal itu menyusul adanya seorang warga yang terkonfirmasi positif terkena virus corona (Covid-19).
Mereka diminta untuk tinggal di rumah masing-masing dan tak boleh keluar dari kampung.
Berikut fakta selengkapnya yang Tribunnews.com himpun.
10 Orang Reaktif, 2 Terkonfirmasi
Pelaksanaan karantina wilayah tersebut menyusul ada seorang warga Joyotakan yang terkena corona.
Setelah dilakukan pemeriksaan, didapati hasil 10 orang yang reaktif berdasar uji rapid test.
Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Solo, Ahyani mengatakan, dari 10 orang yang reaktif tersebut, dua diantaranya telah terkonfirmasi positif corona.
"Jadi kemarin (Sabtu-red) itu ada tujuh orang, kemudian tambah satu, lalu hari ini tambah dua orang. Jadi totalnya kini menjadi 10 orang reaktif, dan dua di antaranya telah terkonfirmasi positif," ucap Ahyani, Minggu (17/5/2020), dikutip TribunSolo.com.
Dua pasien yang terkonfirmasi positif tersebut masing-masing berusia 1 dan 2 tahun.
Kedua pasien anak-anak itu sempat berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) lantaran uji rapid test menunjukkan hasil reaktif.
Adapun keduanya memiliki hubungan darah dengan pasien asal Joyotakan yang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19 pada Kamis (7/5/2020).
"Cucu dari yang kemarin dinyatakan positif, anak-anak semua," ucap Ahyani.
Dengan demikian, saat ini, ada tiga orang dari Joyotakan yang menjalani perawatan karena terkonfirmasi positif corona.
Pemkot Solo sampai saat ini masih menunggu hasil swab keluarga pasien asal Joyotakan tersebut.
• 90 KK di Solo Jalani Karantina Mandiri setelah 1 Warga Positif Corona, 5 Akses Masuk Dijaga Petugas
• Status KLB Corona Belum Dicabut, Bolehkah Salat Id di Solo? Ini Pengumuman Resmi Polresta Solo
Tak Ada Penolakan
Dua RT tersebut menjalani karantina wilayah sejak Sabtu (16/5/2020).
Lurah Joyotakan, Purbowinoto menyampaikan tak ada penolakan dari warganya.
"Mulai kemarin (Sabtu,-red) pagi sudah mulai karantina, yang dikarantina dua RT, RT 1 dan 2, RW 2," terang Purbowinoto kepada TribunSolo.com.
Menurutnya, masyarakat sudah paham dengan kondisi di lingkungannya, sehingga tidak ada penolakan.
Akses masuk ke RT tersebut dijaga oleh petugas dari Linmas, Babinda, Bhabinkamtibmas, Ormas dan masyarakat sendiri.
Para petugas tersebut akan menjaga lima akses masuk ke lingkuangan yang diisolasi tersebut.
• Wali Kota Solo FX Rudy Tekankan Perusahaan yang Mampu Jangan Mencicil THR untuk Pekerjanya
• Setelah Tewas 2 Bulan, Mal di Solo Akhirnya Kembali Didatangi Warga, Lihat Penampakannya
Logistik Dijamin
Selama 14 hari masa karantina tersebut, kebutuhan logistik warga akan dipenuhi oleh pemkot solo.
Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo menerangkan, dalam satu hari warga akan mendapat jatah makan sebanyak tiga kali.
"Logistik dari kami. Nanti kami siapkan konsumsi tiga kali selama 14 hari," ungkap Rudy seperti diberitakan Kompas.com.
Ia menekankan, warga lingkungan tersebut tidak oleh ada yang keluar masuk.
"Supaya penyebaran (virus corona) tidak ke mana-mana, ini dilakukan karantina wilayah. Masyarakat hanya bisa bergerak di wilayah itu saja," ungkap dia.

(Tribunnews.com/Tio, TribunSolo.com/AdiSurya, Kompas.com/Labib)