Ilmuwan Sebut Matahari Masuk Fase Lockdown, Bisa Timbulkan Bencana Gempa Bumi hingga Kelaparan
Para ilmuwan menyebut, matahari kini masuk pada fase lockdown. Fase ini bisa menimbulkan bencana di bumi. Mulai dari gempa bumi hingga kelaparan.
Penulis: reporter | Editor: Tribun Network
Para ilmuwan NASA pun khawatir akan adanya pengulangan Dalton Minimum yang terjadi pada 1790-1830.
Fenomena tersebut membuat musim dingin berkepanjangan, susah panen, kelaparan, hingga letusan gunung api yang kuat.
Bahkan suhu anjlok hingga 2 derajat celcius selama 20 tahun.
Hal ini membuat produksi pangan duni hancur.
Maengutip dari sumber yang sama, pada 10 April 1815, letusam gunung berapi terbesar kedua dalam 2.000 tahun terjadi di Gunung Tambora di Nusa Tenggara Barat.
Letusan tersebut menewaskan setidaknya 71 ribu orang.
Satu tahun kemudian, pada 1816, terjadi musim dingin berkepanjangan yang disebut Year Without a Summer, karena terjadi salju di bulan Juli.
Sepanjang tahun ini, matahari telah kosong tanpa bintik matahari mencapai 76 persen.
Angka tersebut melampaui angka sebelumnya di Zaman Antariksa saat 77 persen kosong.
Sementara itu, mengutip dari Daily Mail, fase lockdown matahari ini dapat menyebabkan ledakan "sprite".
Ledakan yang dimaksud yakni cahaya oranye dan merah yang melesat keluar dari puncak badai seperti pohon-pohon setinggi 60 mil di langit.
Met Office dan anggota Royal Astronomical Society meminta masyarakat untuk tidak panik terhadap fenomena tersebut.
Hal ini lantaran fenomena yang terjadi merupakan sifat alami.
Seperti yang diketahui, matahari merupakan salah satu binta yang membuat bumi tetap hidup.
Maka segala aktivitasnya mungkin akan menimbulkan konsekuensi.